Cilacap (ANTARA) - "Insya Allah ketemu lagi," kata Imam Samudra, seperti yang ditirukan salah seorang Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cilacap, H. Hasan Makarim, usai bertemu salah seorang pelaku peledakan Bom Bali I itu.Di Dermaga Wijayapura Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat, Hasan Makarim mengemukakan bahwa Imam Samudra berharap bisa bertemu lagi dengannya pada Idul Fitri 1429 Hijriah. Hasan Makarim hari itu menjadi imam Salat Jumat di Masjid At-Taubah di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Pulau Nusakambangan. Saat itu, ia sempat bertemu dengan Imam Samudra yang menanyakan persiapan tokoh MUI Cilacap itu menjadi khatib Idul Fitri. "Pak Ustadz akan memberi khotbah Idul Fitri di mana?," tanya Imam Samudra, seperti yang ditirukan Hasan Makarim. Hasan Makarim langsung menunjukkan surat permohonan dari Kepala LP Batu Nusakambangan untuk menjadi khatib Idul Fitri kepada Imam Samudra. Menurut Hasan Makarim, pelaksanaan eksekusi terhadap mereka memang belum ada kepastian. "Dulu pernah muncul pemberitaan seperti itu, ternyata tidak jadi, makanya Imam Samudra mengatakan hal itu kepada saya," katanya. Imam Samudra bersama Amrozi dan Ali Ghufron menjadi terpidana mati dalam kasus tewasnya 202 orang di Bali pada 12 Oktober 2002 akibat ledakan bom. Ia mengaku, siap untuk menjalani eksekusi. "Mereka siap menjalani eksekusi karena itu yang mereka tunggu sejak dulu," katanya. Hasan Makarim kemudian sempat menanyakan tentang keluarga para terpidana mati tersebut, dan mereka menyatakan bahwa ketiganya sudah membekali anak dan istri dengan kesiapannya, terutama mental. "Mereka mengatakan, kalau sudah memberi bekal kesiapan kepada keluarganya," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008