Bank Permata mencatatkan kredit sebesar Rp107,6 triliun pada September 2019

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Permata Tbk meraup pertumbuhan laba bersih 121 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,1 triliun pada kuartal III 2019.

Pertumbuhan laba operasional Permata sebelum penyisihan penurunan nilai aset juga tercatat naik sebesar 15 persen (yoy) menjadi Rp2,1 triliun.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa mengatakan laba bersih ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar tiga persen (yoy) dan pendapatan operasional selain bunga sebesar 22 persen (yoy).

"Kami juga menerapkan disiplin pengelolaan biaya operasional sehingga dapat dijaga pada level yang konstan di tengah berbagai investasi yang dilakukan bank dan tekanan inflasi," katanya.

Baca juga: LPEI dan Bank Permata kerja sama penjaminan kredit ekspor

Dari segi fungsi intermediasi, Bank Permata mencatatkan kredit sebesar Rp107,6 triliun pada September 2019.

Realisasi itu baru mencatatkan pertumbuhan sangat moderat atau satu persen (yoy), yang dikontribusikan dari segmen ritel dan segmen menengah-besar (wholesale).

"Pertumbuhan kredit bersih secara marjinal ini terutama disebabkan percepatan penyelesaian kredit bermasalah yang menyebabkan penurunan jumlah kredit yang diberikan," ujarnya.

Sokongan dana untuk kredit itu ditopang penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Permata yang naik dua persen (yoy).

Giro dan tabungan masing-masing naik 11,0 persen (yoy) dan enam persen (yoy), sedangkan deposito turun empat persen (yoy).

Ridha mengklaim perbaikan pendapatan juga karena keseluruhan biaya operasional terkontrol dengan baik, sejalan dengan rasio BOPO di September 2019 menjadi 87 persen dari 96 persen pada September 2018.

Permata juga mencatatkan perbaikan kualitas kredit. Per kuartal III 2019 Permata memiliki rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) kotor dan NPL net per menjadi 3,3 persen dan 1,2 persen dari sebelumnya 4,8 persen dan 1,7 persen pada September 2018.

Selain itu rasio NPL coverage tetap terjaga baik di level 164 persen, walaupun relatif turun dari 189 persen pada periode yang sama tahun lalu dan 176 persen pada Desember 2018.

Baca juga: Bank Mandiri mulai negosiasi harga akuisisi Bank Permata
Baca juga: Bank Permata bukukan pertumbuhan kredit 11 persen

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019