Phnom Penh (ANTARA) - Kepolisian Kamboja telah menginterogasi sekitar 20 saksi guna mencari seorang perempuan Inggris berusia 21 tahun yang hilang sejak pekan lalu, kata pihak aparat keamanan Selasa.
Dari puluhan saksi yang diperiksa, kepolisian menyampaikan belum ada saksi yang ditahan, dan di sisi lain, kakak dari perempuan Inggris itu mendesak aparat untuk menempuh cara lain guna menemukan saudarinya.
Para penyelam, regu pencari, dan drone milik kepolisian telah dikerahkan untuk mencari Amelia Bambridge, warga Inggris yang terakhir kali terlihat menghadiri pesta di pantai Pulau Koh Rong. Lokasi itu merupakan salah satu destinasi populer untuk wisatawan.
Baca juga: Kepolisian Kamboja cari perempuan asal Inggris yang hilang di pantai
Pagi hari setelah itu, sebuah tas berisi jam dan gawai milik Bambridge ditemukan di batu-batu di tepi pantai. Dari gawainya itu, Bambrige terakhir kali mengunggah gambar ke dunia maya pada pukul 3:23 waktu setempat. Sejak saat itu, keberadaan Bambridge tidak diketahui.
"Kami sangat khawatir, oleh karena itu, segala upaya akan dikerahkan untuk mencari dia," kata Gubernur Koh Rong, Nuon Bunthol.
Kepala Kepolisian Provinsi Preah Sihanouk, Chuon Narin, mengatakan sekitar 20 saksi telah diperiksa guna mengetahui cerita di saat mereka bertemu dengan Bambridge saat pesta berlangsung.
Baca juga: Penerbangan Jakarta-Phnom Penh diharapkan dongkrak wisman Kamboja
"Kami akan bertanya ke sebanyak mungkin saksi, tetapi belum ada dari mereka yang ditahan," kata Narin seraya menduga Bambridge kemungkinan tenggelam.
Saudara Bambridge, Harry Bambridge, menulis di laman Facebook-nya pada Minggu: "SIAPAPUN yang melihat ini, saya meminta tolong kalian untuk membagikan unggahan tentang adik saya yang hilang sebanyak mungkin.... Apabila banyak keributan yang dibuat, pemerintah setempat akan tertekan untuk lebih keras mencari adik saya".
Gubernur Bunthol menyampaikan Harry dan orangtuanya tiba di Kamboja pada Minggu.
Baca juga: Kamboja tangkap 41 warga asing terkait pemerasan, termasuk dari Indonesia
Sumber: Reuters
Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019