Wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang menyaksikan lomba ini mencapai 8 ribu orang
Tanjungpinang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Tanjungpinang, Sapril Sembiring meminta Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mengevaluasi ajang Dragon Boat Race (DBR) atau Lomba Perahu Naga yang diselenggarakan di Sei Carang, pada 25-27 Oktober lalu.
"Sampai sekarang kami belum mendengar kegiatan yang menelan anggaran daerah cukup besar itu, dievaluasi. Evaluasi penting dilakukan agar DBR memberi dampak positif bagi daerah, masyarakat dan pelaku usaha pariwisata," kata Sapril, yang juga pelaku usaha wisata di Tanjungpinang, Selasa.
Sapril mengaku tidak mendapat manfaat dari DBR Tanjungpinang. Begitu pula sejumlah pelaku usaha pariwisata lainnya, belum mendapat manfaat dari kegiatan itu.
Baca juga: Tanjungpinang international dragon boat race digelar 25-27 Oktober
"Bukankah sebaiknya kegiatan itu juga dirasakan manfaatnya bagi pelaku usaha pariwisata?" singgungnya.
Ia mengatakan gaung dari Lomba Perahu Naga yang konon berskala internasional itu semestinya terdengar luas sehingga berdampak positif pada sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat di kota tersebut.
"Namun yang terlihat tidak seperti yang dibayangkan. Karena itu, kami minta dievaluasi sehingga kegiatan itu berdampak positif," ujarnya.
Sapril mengusulkan agar DBR tidak dilaksanakan Dinas Pariwisata Tanjungpinang, melainkan diserahkan kepada organisasi yang setiap tahun menyelenggarakan Lomba Perahu Naga dalam rangka Sembahyang Laut di Pelantar II Tanjungpinang.
Maka kegiatan ini bisa ramai disaksikan masyarakat maupun wisman. "Kegiatan yang dikelola masyarakat itu sebaiknya didukung pemerintah," katanya.
Baca juga: Pontianak International Dragon Boat akan dijadikan agenda tahunan
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Tanjungpinang Surjadi mengatakan DBR memang dievaluasi setelah dilaksanakan.
Dari hasil evaluasi ini, Dinas Pariwisata akan meningkatkan pelaksanaan DBR sehingga memberi dampak positif pada sektor pariwisata dan masyarakat, ujarnya.
"Cukup ramai wisman dan wisatawan nusantara yang menyaksikan kegiatan ini pada hari pertama," ujarnya.
Baca juga: 11 negara ikuti Festival Perahu Naga Kampar Riau
Wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang menyaksikan lomba ini mencapai 8 ribu orang, katanya.
Ia mengemukakan arena DBR di Sungai Carang adalah yang terbaik di Indonesia dimana ada 39 tim yang ikut kegiatan ini.
Sedangkan anggaran untuk menyelenggarakan Lomba Perahu Naga ini sekitar Rp800 juta, ujarnya.
Baca juga: Indonesia bawa tujuh medali dari kejuaraan dunia perahu naga
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019