Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dengan kenaikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, mimpi bahwa setiap sekolah SD, SMP dan SMA ada komputer untuk siswa dan guru bakal jadi kenyataan. "Dengan kenaikan anggaran ini, Insya Allah mimpi di setiap sekolah ada komputer untuk siswa dan guru bisa menjadi kenyataan," kata Kepala Negara saat membacakan keterangan pemerintah tentang Kebijakan Pembangunan Daerah pada Sidang Paripurna DPD-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat. Menurut Kepala Negara, bahkan jika memungkinkan, komputer itu dilengkapi dengan akses internet, sehingga anak-anak kita dan para guru bisa mendapatkan akses langsung untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan yang berkembang cepat. Untuk itu, menurut Presiden, Pemerintah daerah harus mengikuti langkah pemerintah pusat dalam memenuhi amanat konstitusi dengan mengalokasikan anggaran minimal 20 persen dari APBN. Selain anggaran pendidikan, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah juga meningkatkan anggaran di bidang kesehatan dan infrastruktur dasar demi meningkatkan pelayanan dan akses kepada masyarakat secara lebih bermutu. Khusus untuk bidang kesehatan, Pemerintah memprioritaskan penyediaan pelayanan dasar kesehatan di daerah-daerah terpencil, dengan penambahan dan perkuatan Puskesmas dan Posyandu, serta insentif bagi dokter dan tenaga medis yang bertugas di daerah-daerah tersebut. Sementara untuk infrastruktur dasar, Pemerintah membangun sarana dan prasarana di daerah pesisir, pedalaman dan pulau-pulau terpencil. Salah satu infrastruktur dasar yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligus mendukung peningkatan aktivitas ekonomi adalah infrastruktur telekomunikasi. Pada kesempatan itu, Presiden menyinggung bahwa saat ini seluruh provinsi, seluruh kabupaten dan kota, dan seluruh ibukota kecamatan di seluruh penjuru tanah air, telah dapat dijangkau oleh jaringan telekomunikasi nirkabel. "Kondisi ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan pada tahun 2004, yang baru menjangkau 62 persen dari ibukota kecamatan di tanah air," katanya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah per telekomunikasian di tanah air, Pemerintah sejak tanggal 1 April 2008 telah menetapkan penurunan tarif komunikasi seluler, baik percakapan maupun layanan pesan singkat atau SMS, sebesar 20 hingga 50 persen. Lebih lanjut lagi, mulai bulan Juli 2008, tarif layanan internet diturunkan sebesar 8 sampai 20 persen. "Pemerintah akan terus mengembangkan teknologi pro-rakyat semacam ini," ujar Kepala Negara. (*)
Copyright © ANTARA 2008