Bandung (ANTARA News) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menyatakan, tenaga keuangan dan pembukuan cukup bertitel Diploma-3 (D3). "Pendidikan bagi tenaga keuangan dan pembukuan cukup lulusan diploma-3, tidak perlu tinggi-tinggi sampai doktor segala. Saya sudah minta itu berkali-kali," kata Anwar. Seorang lulusan D-3, kata Anwar, mempunyai kemampuan khusus di bidang pembukuan dan keuangan. Mereka merupakan tenaga siap kerja dengan keahlian khusus sehingga tidak diragukan kemampuannya. Anwar menyebutkan, ia optimistis seorang diploma tiga akan siap dalam menyusun pembukuan dan laporan keuangan daerah. "Sayangnya setelah mereka mendapat pendidikan lebih tinggi terkadang ditempatkan di posisi bukan spesialisasinya, sehingga kemampuannya tak bisa dimanfaatkan optimal," katanya. Terkait menurunnya kinerja laporan keuangan daerah dalam empat tahun terakhir, Ketua BPK meminta pemerintah daerah melakukan penyusunan `action plan` secara maksimal dalam membuat laporan keuangan, memperbaiki pembukuan, penataan aset, peningkatan SDM, pemanfaatan teknologi informasi serta memaksimalkan kerjasama dengan perguruan tinggi. Sementara itu Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan, menyatakan, akan menempa dan memberikan kesemapatan pelatihan kepada staf-stafnya untuk memahami lebih dalam pembukuan dan laporan keuangan. "Selain mendapat pelatihan dan pendidikan yang tinggi, mereka juga harus memiliki mental yang baik, kalau mentalnya kurang baik, laporan keuangannya juga nggak akan jauh beda," kata Heryawan. Heryawan menambahkan, pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat diminta memberikan pelatihan dan pendidikan akuntansi kepada staf-staf di SKPD sehingga memiliki kemampuan dan sistem penyusunan pembukuan dan keuangan sesuai dengan yang diharapkan BPK.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008