Jakarta (ANTARA) - Ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur perlu dibangun fasilitas layanan untuk bayi hingga lansia agar penduduknya bisa hidup dengan harmonis dan sejahtera, kata Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nofrijal.

Nofrijal mengatakan di Jakarta, Selasa, penataan penduduk di ibu kota baru harus dilakukan dari sisi kuantitas dan juga kualitas yang perlu direncanakan sejak awal pembangunan.

"Kita ingin tidak hanya kendalikan kuantitas penduduk tapi juga kualitas, mulai dari perencanaan pendidikan dasar, kemudian sampai pada fasilitasi dan pembinaan usia lanjut. Karena kita ingin harmonis, hidup mereka dengan kesejahteraan memadai dan kebahagiaan cukup," kata Nofrijal.

Dia berkeyakinan apabila ibu kota baru yang akan dibangun di Kalimantan Timur dengan perencanaan yang sangat baik dari sisi kuantitas dan kualitas, maka Kalimantan Timur akan menjadi model pembangunan untuk wilayah lain di Indonesia ke depan.

Baca juga: BKKBN sebut ibu kota baru akan meratakan bonus demografi

Baca juga: BKKBN nyatakan kesiapan pindah ke Ibu Kota baru

Kebutuhan ASN dihitung setelah selesainya ibu kota negara baru

BKKBN berharap ibu kota negara yang baru sudah sejak dari awal desain baik yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas penduduk di sana. Dalam kuantitas penduduk, kata dia, dari awal sudah merencanakan kapasitas lahan dan juga kemudian kepadatan penduduk yang ideal.

Sementara secara kualitas juga akan berpengaruh pada penyediaan lapangan pekerjaan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan juga ekonomi. "Dengan demikian penataan kependudukan kita di sana tidak hanya menyangkut kuantitas, tidak hanya menyangkut jumlah orang yang pindah ke sana para ASN, tapi juga bagaimana kita mendesain jangka pendek jangka menengah jangka panjang," kata dia.

Mengenai persiapan di ibu kota baru dalam rangka pembangunan SDM berkualitas seperti visi misi Presiden Joko Widodo, Nofrijal mengatakan BKKBN memiliki peran dalam sosialisasi pada generasi muda mulai dari perencanaan pernikahan dan kelahiran bagi pasangan muda maupun dari remaja.

"Kita akan bergerak di industri hulu SDM di Indonesia, perencanaan kelahiran harus jadi perhatian dimulai dari anak remaja dan yang kedua bagaimana setiap pasangan mengatur perencanaan kehidupan keluarga, kapan melahirkan dan kapan menghentikan kelahiran. Karena akan berpengaruh dengan sosio ekonomi di daerah itu," kata dia.

Setelah dua hal pokok tersebut dijalankan, peran BKKBN selanjutnya ialah melalui pembangunan keluarga dengan mengembangkan ekonomi kreatif di keluarga, pendidikan keterampilan hidup, dan juga layanan kebugaran dan kesehatan.*

Baca juga: Labelisasi membuat calon penerima PKH di ibu kota baru undur diri

Baca juga: Kominfo siapkan infrastruktur "smart city" ibu kota baru

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019