Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan pemulihan ekonomi dengan menjalankan program "Emas Biru" dan "Emas Hijau" untuk korban gempa Ambon di Maluku.

Kepala BNPB Doni Monardo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan program "Emas Biru" merupakan bantuan budi daya ikan hias laut berupa ikan nemo dan pengolahan ikan asap untuk konsumsi. Program tersebut dilengkapi dengan pembinaan, pendampingan hingga penjualan hasil budi daya ikan laut tersebut.

Sedangkan program "Emas Hijau", Doni mengatakan berupa pembibitan tanaman bernilai ekonomis seperti pala, cengkeh, sukun dan matoa serta dukungan pembibitan kayu bernilai ekonomis tinggi seperti gaharu, jabin dan toren.

Selain itu, ia mengatakan pemerintah akan memberikan dukungan alat pengolahan sagu yang dapat menghasilkan tepung sagu, mie sagu dan beras sagu. Ini karena Maluku memiliki banyak pohon sagu yang dapat diolah, diharapkan bantuan-bantuan tersebut dapat memacu produksi dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga: Presiden janji tindak lanjuti aspirasi kenaikan APBD Maluku

Baca juga: Jokowi janji dana bantuan gempa Ambon diberikan langsung ke korban

Presiden Joko Widodo meninjau pengungsi yang berlokasi di Lapangan Universitas Darussalam, Maluku Tengah, pada Selasa pagi, bersama Gubernur Maluku Murad Ismail, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi. Pemerintah akan memberikan bantuan stimulan Rp50 juta untuk bangunan rusak berat, Rp25 juta untuk bangunan rusak sedang, dan Rp10 juta untuk bangunan rusak ringan.

Bantuan ini berlaku di semua daerah terdampak bencana di Indonesia. Dan anggaran yang berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah masyarakat yang mengalami kerusakan.

Berdasarkan laporan Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala BNPB Doni Monardo, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan, serta 730 unit fasilitas umum dan sosial rusak.

Presiden Jokowi telah meminta jajaran pemerintahan di daerah seperti camat dan lurah turut memantau dan mengawasi anggaran tersebut, mengingat anggaran tersebut langsung diberikan kepada masyarakat korban gempa.*

Baca juga: Presiden janji bantuan korban gempa Ambon cair 6 bulan pascabencana

Baca juga: Usul tokoh masyarakat pada Presiden, audit bantuan gempa Maluku

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019