Betul, saat ini prioritas pemasangan tempat sampah pilah stainless steel memang baru di jalan- jalan protokol
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Pusat segera mengganti tong sampah pilah berbahan plastik menjadi baja tahan karat atau stainless steel di jalan protokol delapan kecamatan di kawasan ini.
"Betul, saat ini prioritas pemasangan tempat sampah pilah stainless steel memang baru di jalan- jalan protokol," kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Marsigit saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa.
Marsigit menjelaskan saat ini sudah ada 160 set tong sampah pilah berbahan stainless steel dan disebar ke delapan kecamatan untuk menggantikan tong sampah pilah terdahulu berbahan plastik.
Baca juga: Tong sampah milik Pemprov DKI di kawasan Wahid Hasyim alami kerusakan
Sudin LH Jakarta Pusat memilih bahan itu karena dianggap lebih kuat dan kokoh dibandingkan tempat sampah berbahan plastik.
Salah satu tempat sampah berbahan itu sudah dapat dijumpai masyarakat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir dekat dengan Balai Kota Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Suku Dinas lingkungan Hidup Jakarta Pusat itu juga mengatakan dua kecamatan yang paling banyak menerima tempat sampah pilah di jalan protokol adalah Kecamatan Gambir dan Menteng.
Baca juga: Banteng Milenial deklarasikan pengurangan plastik sambut Sumpah Pemuda
Sudin LH Jakarta Pusat juga menyiapkan 140 set tong sampah pilah berbahan sejenis untuk di dalam ruangan fasilitas publik.
Tempat sampah pilah merupakan tempat sampah yang dapat digunakan untuk memudahkan masyarakat memisahkan jenis sampah- sampah dari bahan organik, bahan anorganik dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Nantinya tempat sampah pilah yang masih dapat digunakan akan disalurkan ke pemukiman warga sedangkan yang tidak layak akan disimpan di gudang Sudin LH Jakarta Pusat.
Terpisah, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin LH Jakarta Pusat Erman mengakui, pengadaan tong sampah pilah berbahan baja tahan karat atau stainless steel ini adalah tahun ini dengan anggaran mencapai Rp500 juta lebih untuk 160 set atau tepatnya Rp3.498.990 per set sehingga total Rp559.838.400
Baca juga: Menteri LHK: PR mulai sampah limbah hingga "tailing" Freeport
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019