Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P S Brodjonegoro mendorong mahasiswa-mahasiswi Indonesia untuk mengamalkan toleransi aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Untuk merawat persatuan, pentingnya toleransi aktif mahasiswa dalam hidup bermasyarakat dan bernegara," kata Bambang dalam Pembekalan Pancasila dan Wawasan Keindonesiaan dari Tokoh dan Pemimpin Nasional Indonesia, di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menristek dorong mahasiswa wujudkan Indonesia maju 2045

Bambang Brodjonegoro berpesan kepada mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang menghadiri acara tersebut agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia harus senantiasa.

Mahasiswa juga harus menjunjung tinggi empat Konsensus Nasional sebagai dasar bernegara yakni Pancasila, Undang-undang Dasar, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca juga: Peneliti: Menristek diharapkan dorong peningkatan anggaran riset

Menurut Bambang, Pancasila jadi titik temu agama dan demokrasi, sementara kohesivitas sosial sebagai modal kultural dan modal sosial bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dandan kesatuan bangsa.

Seluruh mahasiswa dan masyarakat Indonesia harus memahami prinsip kesetaraan warga negara di depan hukum yang memiliki hak dan tanggung jawab bagi bangsa dan negara.

"Toleransi aktif harus berdasarkan pada siapapun teman dan rekan anda dalam kegiatan kemahasiswaan dan komunitas itu adalah Warga Negara Indonesia yang punya hak dan kewajiban sama," tutur Bambang.

Bambang juga mengharapkan semua pihak terutama generasi muda Indonesia saat ini terlibat aktif untuk mewujudkan salah satu mimpi Indonesia yakni menjadi negara maju saat merayakan 100 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca juga: Bambang Brodjonegoro pastikan ekosistem pengembangan riset kondusif
Baca juga: Menristek Bambang dorong swasta terlibat aktif dalam investasi litbang
Baca juga: LIPI: BRIN dapat arahkan riset lebih terkoordinasi dan fokus

***3***

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019