Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham berbasis komoditas kembali menjadi faktor pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis ini hingga ditutup naik 0,90 persen. IHSG naik 18,553 poin menjadi 2.088,251 dan indeks LQ45 terangkat 4,273 poin atau 1,00 persen ke posisi 431,042. Analis Riset PT Paanin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA News di Jakarta mengatakan saham-saham komoditas masih menjadi pendorong indeks BEI. "Saham komoditas naik, terutama timah karena pemerintah Indonesia yang melarang pembukaan tambang baru telah mendorong harga komoditasnya," kata Luki. Selain itu, lanjutnya, naiknya harga minyak hingga 116 dolar AS per barel karena cadangan bensin AS turun lebih besar dari perkiraan, telah mendorong harga komoditas tambang lainnya, serta harga CPO. Luki juga mengatakan, naiknya minyak ini juga berimbas pada Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang mendorong harga jualnya, selain dari berita akan selesainya proyek SWJJ (Jalur Sumatera Selatan Jawa Barat) pada 2009 mendatang. Kondisi ini yang telah memicu naiknya harga saham berbasis komoditas, seperti saham Tambang Timah yang naik Rp250 ke level Rp2.525, Bumi Resources terangkat Rp50 ke harga Rp5.300, Gas Negara naik Rp75 menjadi Rp2.500, London Sumatera menguat Rp200 ke harga Rp5.750, Tambang Batubara Bukit Asam melambung Rp650 ke Rp13.650, Astra Agro Lestari menambah Rp700 menjadi Rp17.000, Bakrie Plantations naik Rp30 ke posisi Rp1.060 dan Aneka Tambang terangkat Rp10 ke Rp1.840. Perdagangan saham di BEI didominasi yang naik sebanyak 109 jenis dibanding yang turun 67 dan 70 stagnan. Volume perdagangan mencapai 1,891 miliar saham dengan nilai Rp2,629 triliun dari 50.548 kali transaksi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008