Orang nomor dua di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebut saat ini memiliih mendaftar ke Partai Gerindra yang merupakan partai pemenang pemilu di Kabupaten Sukabumi untuk menjadi bakal calon Bupati Sukabumi 2020 mendatang. Dengan mendaftarnya ke Gerindra tentunya Adjo harus menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto tersebut karena merupakan salah satu syarat wajib.
"Kami masih berkomunikasi dengan DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi tetapi, apakah nantinya akan mengusung atau tidak," kata Adjo di Sukabumi, Selasa.
Dengan mendaftarnya ke Partai Gerindra diipastikan Adjo harus keluar dari kader Partai Demokrat sebab, syarat wajib mendaftar calon kepala daerah ke Partai Gerindra harus menandatangi perjanjian, menjadi kader dan membesarkan Partai Gerindra.
Menurutnya, pihaknya masih berkomunikasi dengan partai politik lainnya tidak hanya Partai Gerindra saja tetapi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai NasDem, PDI Perjuangan dan lainnya.
Bahkan, ia pun akan mencoba mendaftar ke DPP PDI Perjuangan agar bisa mendapatkan usungan dari partai besutan Megawati Soekarnoputri yang juga merupakan partai pemenang pemilu 2019.
"Komunikasi politik terus kami jalin dengan seluruh partai apakah nantinya akan mengusung saya sebagai calon bupati atau tidak semua keputusannya ada di tangan mereka," tambahnya.
Sementara, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara mengatakan ada tiga nama yang sudah mendaftar ke partainya namun, siapa yang nantinya akan diusung Gerindra semua keputusannya ada di tangan pusat.
Pihaknya saat ini hanya menerima pendaftaran dan menjaring bakal calon kepala daerah setelah itu nama yang masuk tersebut diserahkan ke DPD Partai Geridra Jabar, kemudian yang menentukannya DPP. "Mereka yang mendaftar ke Partai Gerindra tentunya wajib menjadi kader dan siap membesarkan partai," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019