Bogor (ANTARA News) - Warga Cikaret, Kota Bogor, Jawa Barat mempunyai tradisi unik menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, dengan makan bareng nasi liwet beralas daun pisang.Ratusan warga Kelurahan Cikaret, Kecamatan Bogor Selatan, pada Selasa (19/8) malam menggelar acara makan bareng nasi liwet beralaskan daun pisang, secara "lesehan" di sepanjang Jalan RH Kosasih.Nasi liwet disajikan di atas daun pisang sepanjang 500 meter, mulai dari depan Kantor Kelurahan sampai Lapangan Cepot."Kami dan warga menggelar acara ini sebagai rasa syukur atas Kemerdekaan RI ke-63 sekaligus ungkapan rasa gembira untuk menyambut datangnya bulan suci Ramdhan 1429 Hijiriah. Makan bersama nasi liwet ini diikuti lebih dari 1000 orang dari 63 RT, dan 12 RW yang ada di Kelurahan Cikaret," kata Lurah Cikaret Syafrudin. Bersama para Ketua RW dan RT, tokoh masyarakat, pemuda, PKK, dan para kader Posyandu, Syafrudin berbaur dengan ratusan warga menikmati nasi liwet yang dimasak sendiri oleh warga. Antusias warga luar biasa, mulai dari orang tua, pemuda dan anak-anak, yang tumpah ruah di Jalan RH Kosasih yang malam itu sengaja ditutup untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Berbagai lalapan, lauk pauk, termasuk jengkol dan pete mengiasi nasi liwet yang disajikan. Uniknya nasi liwet yang disantap bersama oleh warga itu juga dihias, bahkan ada salah satu RW sengaja membawa nasi liwet dengan mengunakan "dongdang" (tempat yang biasa untuk membawa makanan pada saat besanan pengantin). Dongdang berisi nasi liwet digotong ramai-ramai oleh warga. Sebelum disantap bersama, nasi liwet tersebut dimasak oleh warga di Lapangan Cepot. Sambil menunggu nasi siap saji di lokasi yang sama, tokoh masyarakat, sesepuh, para Ketua RW dan RT menggelar doa dan dzikir untuk memohon kelamatan. Setelah siap saji, dengan beralaskan daun pisang nasi liwet itu langsung disantap bersama oleh ratusan warga di sepanjang RH Kosasih. Setiap RW mengikutsertakan antara dua hingga tiga lapak, dan rata-rata satu lapak beras yang dimasak lima liter. "Jadi sekira 400 liter beras yang dimasak warga untuk membuat nasi liwet ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008