Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi PDIP Agus Condro mengakui bahwa dirinya tidak sendirian menerima dana Rp500 juta yang diduga karena keberhasilan meloloskan Miranda Swaray Gultom menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia.Kepada pers di Gedung DPR Jakarta, Rabu, Agus mengatakan bahwa mereka yang menerima dana masing-masing sebesar Rp500 juta bersama dirinya adalah William Tutuarima, Budiningsih, Mateus Formes, dan Muhammad Iqbal."Ketika itu, di dalam ruangan ketua ada empat orang itu. Saya tidak tahu kalau di `shift` (digilir, red) lain ada siapa saja," kata Agus dalam konferensi pers di sela-sela memberikan konfirmasi kepada Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto di Gedung MPR/DPR.Agus Condro mengaku menerima dana tersebut di ruang Emir Moeis dari Dudhie Makmun Murod.Ketika itu, lanjutnya, ia hanya bisa menduga-duga bahwa pemberian uang sebesar Rp500 juta berupa 10 lembar cek perjalanan dari Bank Internasional Indonesia (BII) karena berhasil meloloskan Miranda Swaray Gultom menjadi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Pasalnya, pemberian dana itu dilakukan paling lama tiga minggu setelah terpilihnya Miranda. "Dikit-dikit `ngerti` dan bisa menduga-duga. Kalau `gak` ada angin, `gak` ada hujan ngasih duit sebesar itu, berarti terlalu kaya," ujar Agus. Ketika dikonfirmasi bantahan Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo dan mantan Ketua Komisi Keuangan periode 1999-2004 Emir Moeis atas kesaksiannya, dia menyatakan, dirinya hanya ingin memelopori untuk bersikap jujur ketika dijadikan saksi oleh penyidik KPK. "Kalau tersangka atau terdakwa bohong itu hak mereka. Tapi, kalau sebagai saksi saya bohong, saya kena pidana," cetus Agus. Akan tetapi, ketika ditanya mengapa baru diungkapkan sesaat sebelum pemilu, dia menegaskan telah berniat mengembalikan dana itu sejak lama. Hanya saja karena telah dikembalikan dua buah mobil, dirinya sulit mengumpulkan kembali dana Rp500 juta itu. "Kalau dua mobil itu kurang, saya masih punya apartemen. Itu bisa diambil. Tapi, kalau kelebihan uangnya ada, ya harus dikembalikan. Saya juga masih butuh uang," ungkap Agus. Terkait dengan perlindungan saksi, Agus menyatakan, dirinya belum merasa terancam dengan sikapnya berkata jujur kepada KPK. "Kalau KPK mau memberikan perlindungan, itu terserah KPK," kata Agus. Sedangkan, menanggapi hasil pertemuan dengan Agus, Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto menyatakan, Fraksi PDIP masih belum bisa memberikan penilaian. "Ini masih siang (terlalu awal, red), belum `Maghrib`. Kami belum berikan penilaian," kata Bambang.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008