Tugas pemuda masa kini berbeda

Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengingatkan kepada pemuda Indonesia untuk berani tampil "menaklukkan" dunia.

Menteri Arifin menyampaikan hal tersebut dalam rangka upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Plaza Kementerian ESDM, Jakarta, Senin.

Menteri ESDM juga mengutip pesan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, mengingatkan kepada seluruh ASN di lingkungan Kementerian ESDM bahwa tantangan terbesar memaknai Sumpah Pemuda saat ini adalah merawat persatuan.

"Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema 'Bersatu Kita Maju'. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda. bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa," ujar Arifin.

Menteri Arifin pun mengingatkan bahwa saat ini generasi muda memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik, dan gramatik.

Maka diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk yang bersifat positif dan ke depannya pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukkan dunia.

"Tugas pemuda masa kini berbeda. Apabila pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras, dan kultur, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik," tutur Arifin.

Di akhir sambutannya, Arifin menyerukan bahwa pemuda Indonesia harus dapat menjadi obor penyemangat dan pengangkat harkat martabat negara di kancah dunia.

"Semangat para pemuda dalam menatap dan ikut membangun dunia harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda indonesia dalam ikut serta berpartisipasi mengangkat bangsa dan tanah air tercinta di kancah dunia," kata Arifin.

Baca juga: Sumpah pemuda, Menkominfo pesan anak muda terus berinovasi
Baca juga: Cinta Laura ajak generasi muda bangga dengan identitas Indonesia

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019