- dan Konservasi Alam Tingkat Nasional Tahun 2008 Jakarta, 20/8 (ANTARA) - Departemen Kehutanan menyerahkan penghargaan pemenang Lomba Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional tahun 2008. Penilaian lomba sebelumnya telah dilaksanakan secara berjenjang, yaitu untuk tingkat kabupaten/kota dilaksanakan pada minggu kedua sampai dengan minggu keempat bulan Mei, tingkat propinsi dilaksanakan pada minggu pertama hingga minggu kedua bulan Juni, dan untuk tingkat nasional akan dilaksanakan pada minggu ketiga hingga minggu keempat bulan Juni tahun 2008 ini. Unsur-unsur penilaian dalam lomba ini adalah keberhasilan peserta dalam dua bidang, yaitu bidang rehabilitasi dan bidang konservasi. Sesuai lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.280/Menhut-II/2008 tentang Penerima Penghargaan Lomba Penghijauan dan Konservasi alam Tingkat Nasional Tahun 2008, penerima penghargaan dari profesi Penyuluh Kehutanan adalah Rasna dari Lampung, Cartim dari Jawa Barat, dan Setyo Jumanto dari Jawa Tengah. Mereka berprestasi dalam bidang pembinaan kelompok tani, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, dan aktifitasnya yang tinggi sebagai pemrasaran, moderator dan peserta seminar di bidang penyuluhan. Untuk kategori Polisi Hutan (Dinas) terpilih I Nyoman Wenten (Bali), Aron Purba (Riau), dan Deppasau Rombe (Sulawesi Barat) sebagai penerima penghargaan. Mereka terpilih karena berdedikasi tinggi menyelamatkan hutan, mengamankan barang bukti, menyelesaikan kasus perambahan hutan dan illegal logging. Untuk profesi Polisi Hutan (UPT) terpilih I Gusti Komang Suardika (Bali), Rosadi (Jawa Barat), dan Agung Widodo (Jambi) mereka terpilih karena dedikasinya dalam melakukan penjagaan di pos jaga, patroli/operasi, pengamanan barang bukti, pengumpulan informasi intelijen, serta pemeriksaan peredaran tumbuhan dan satwa liar dan kunjungan kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan. Dari kategori Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS - Dinas) terpilih Sahron (Jambi), R. Ahmad Basith (NTB), dan Agus Sugianto (Bali). Untuk PPNS - UPT terpilih Saleh (Jambi), M. Dedy Hardinianto (Kalbar), dan Yasier Fahrian (Jambi). Mereka berhak menerima penghargaan karena keberhasilannya menangani puluhan kasus-kasus kehutanan, melakukan sweeping preman-preman dan anggota Polri yang menjadi backing ilegal logging. Dari Kelompok Tani Hutan/Penghijauan, terpilih Kelompok Tani Sida Mukti (Jateng), Rimba Lestari (Bali), dan Krido Wono (Jatim). Ketiga kelompok tani ini terpilih selain karena telah banyak berprestasi dalam berbagai lomba baik tingkat kabupaten, propinsi, hingga nasional, juga karena kegiatan-kegiatannya mampu meningkatkan kualitas ekologi, ekonomi, dan sosial. Untuk kelompok Desa/kelurahan Peduli Kehutanan, terpilih Desa Benteng Paremba, Kec. Lembang, Kab. Pinrang, Sulawesi Selatan, Desa Burat, Kec. Kepil, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah, dan Desa Karangasem, Kec. Paliyan, Kab. Gunung Kidul, D.I. Jogjakarta. Ketiga desa tersebut berprestasi dan pantas menerima penghargaan karena melakukan pengamanan hutan, penghijauan, dan pembibitan kayu secara swadaya. Keberhasilan penghijauan tersebut ditunjukkan dengan munculnya mata air yang dapat dimanfaatkan seluruh warga. Selain itu mereka juga membangun hutan rakyat, melakukan reboisasi, rehabilitasi hutan, sampai melakukan konservasi satwa. Untuk kategori Kader Konservasi Alam terpilih Paris Sembiring (Sumatera Utara), Hayun Kunye (Gorontalo), dan Ramses Ohee (Papua). Mereka memperoleh pengakuan dan penghargaan atas prestasinya sebagai pendiri Bank Pohon, penyumbang bibit hingga 1 juta pohon, penyelamat dan penangkar maleo dari awalnya berjumlah 30 ekor hingga kini menjadi 3000 ekor lebih, dan kegigihan mereka dalam melakukan penyuluhan penyelamatan lingkungan kepada masyarakat setempat. Dari kategori Pecinta Alam terpilih MALIMPA UMS (Mahasiswa Muslim Pencinta Alam / UMS), Jateng, PPSWPA-KANAL (Perhimpunan Pemuda Sadar Wisata Pencinta Alam Kreatifitas Anak-anak Alam), Maluku, dan MAPPESOM PAE (Mahasiswa Pencinta Alam Petra To Risompae), Sulawesi Selatan. Mereka mendapat penghargaan atas dedikasinya melindungi tanaman edelweis dan pengelolaan sampah di kawasan gunung Merapi dan Merbabu pada musim pendakian, menjadi motivator pengolahan sampah menjadi kompos di kota Ambon, dan mengadakan pelatihan dasar pecinta alam, advokasi lingkungan, dan penataan gua. Selain itu, juga terpilih penerima penghargaan dari kategori Administratur/KKPH Perum Perhutani, Asper/KBKPH Perum Perhutani, Mantri/KRPH Perum Perhutani, Mandor Tanam Perum Perhutani, Asper Penyuluhan Perum Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa (LMDH) Perum Perhutani, Fasilitator PHBM Perum Perhutani, dan Polisi Kehutanan Mobil Perum Perhutani. Lomba ini dilatarbelakangi oleh besarnya peran aktif masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hutan, khususnya dalam kegiatan rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam. Lomba ini dimaksudkan untuk mengetahui baik aparat pemerintah maupun masyarakat yang memiliki prestasi terbaik dalam upaya rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam, memberikan penghargaan atas prestasi tersebut. Untuk keterangan tambahan, silakan hubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008