Jayapura (ANTARA) - Tokoh adat Port Numbay Abisai Rollo mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) siap membangun Istana Kepresidenan dan asrama nusantara di Papua, khususnya di Kota Jayapura.
"Hari ini Presiden sudah meresmikan jembatan Youtefa yang biasanya disebut warga jembatan merah," kata tokoh adat Port Numbay Abisai Rollo usai menghadiri peresmian jembatan Youtefa di Jayapura, Senin.
Selain jembatan, kata dia, ke depan Presiden Jokowi juga akan membangun asrama nusantara di Jayapura, dan juga pembangunan Istana Presiden.
"Istana Presiden itu saya memberikan tanah kepada negara seluas 10 hektar untuk dibangun Istana Presiden Republik Indonesia. Pesan pak Presiden Soekarno jangan bilang apa yang negara berikan kepada kita, tetapi apa yang saya berikan kepada negara," katanya.
Baca juga: Peneliti: Istana presiden di Papua cerminkan tujuh wilayah adat
Lahan seluas 10 hektar itu bertujuan untuk pembangunan Istana Presiden di Papua, khususnya di Kota Jayapura, sehingga seluruh persoalan Papua akan diselesaikan di Istana Presiden tersebut.
Presiden Jokowi berencana akan membangun istana Presiden di Papua pada 2020 dan direncanakan rampung pada 2021. Setelah rampung, Presiden Jokowi berencana akan berkantor pertama di Papua.
"Itu janji Presiden setelah kita berjumpa di Istana Presiden pada September 2019 lalu, dan juga hari ini beliau datang dan sampaikan bahwa akan membangun Istana Presiden di Jayapura," ujarnya.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan tiba di jembatan yang disepakati oleh warga pemilik hak ulayat jembatan Youtefa di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Provinsi Papua, Senin siang, pukul 15.11 WIT.
Ketika tiba di jembatan yang diberi nama oleh warga pemilik lahan yakni jembatan youtefa, Presiden langsung menuju menekan tombol sirene pertanda jembatan tersebut diresmikan.
Baca juga: Papua Terkini- Jokowi: Istana Presiden di Papua dibangun tahun depan
Presiden Jokowi juga menandatangani prasasti jembatan. Selanjutnya, Presiden menggunakan teropong untuk melihat dari lokasi pembangunan istana presiden yang berlokasi di Koya, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
Jembatan yang disepakati oleh warga pemilik hak ulayat jembatan Youtefa dengan panjang 732 meter itu terdiri bentangan utama 400 meter , jembatan pendekat 332 meter terdiri dari jembatan pendekat dari arah Hamadi 33 meter dan 299 meter dari arah Holtekam.
Jembatan yang menjadi ikon daerah itu,didukung pula dengan pelebaran ruas jalan untuk menopang arus lalulintas di Kota Jayapura dan sekitarnya.
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta rombongan meninggalkan jembatan Youtefa di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Senin sore tepat pukul 15.57 WIT setelah meresmikan jembatan tersebut dan menuju Bandar Udara Sentani untuk melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kota Ambon.
Baca juga: Fahri dukung Presiden bangun istana kepresidenan di Papua
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019