Manila, (ANTARA News) - Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Rabu mengatakan pihaknya akan mengirimkan tambahan bantuan pangan kepada sekitar 60.000 orang yang terlantar akibat serangan kelompok separatis Muslim di Filipina selatan. Bantuan 250 metrik ton beras akan dibawa ke kamp-kamp pengungsi di provinsi Lanao del Sur dan Lanao del Norte, kata WFP dalam pernyataannya. WFP juga menyatakan pihaknya `khawatir terhadap situasi kemanusiaan di Mindanao.` Pertempuran sengit dimulai ketika para gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menyerang satu konvoi militer di Lanao del Sur, Ahad, yang menewaskan tujuh tentara pemerintah. Sehari kemudian, gerilyawan menyerang beberapa kota Kristen di provinsi tetangganya, Lanao Del Norte, membakar rumah, merampok dan menyebabkan 38 orang tewas. Serangan-serangan di Lanao memaksa 60.000 orang meninggalkan rumah mereka. Gerilyawan MILF pekan lalu juga menduduki beberapa desa di provinsi Cotabato Utara, yang membuat sekitar 160.000 penduduknya terlantar. "Setelah membawa bantuan ke Lanao del Sur dan Lanao del Norte, kami umumkan tambahan bantuan ini sebagai tanggapan atas banyaknya orang-orang yang terlantar," kata direktur WFP Filipina, Stephen Anderson. "Di dalam situasi keamanan yang tak bisa diperkirakan sekarang, para korban pertempuran sangat perlu menerima bantuan kemanusiaan, terutama pangan dan barang-barang bantuan lainnya," katanya. Dia mengatakan staf WFP terus membawa bantuan ke lapangan bersama para petugas setempat. "Kami mengharapkan perdamaian dan stabilitas yang sangat berpengaruh bagi keluarga-keluarga di Mindanao bisa segera pulang ke rumah-rumah mereka dan mulai membangun kembali kehidupan mereka," kata Anderson. WFP sebelumnya telah mengirimkan melalui transportasi udara 400 metrik ton beras kepada orang-orang terlantar di Cotabato, demikian diwartakan AFP.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008