Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar M Jusuf Kalla membantah terjadinya perpecahan di internal partai berlambang pohon beringin sehubungan dengan dicoretnya beberapa calon legislatif (Caleg). "Tidak ada perpecahan. Seratus persen tidak ada itu (perpecahan)," katanya seusai dialog dengan kadernya di kantor DPD I Partai Golkar DKI Jakarta, Rabu. Sebelumnya Ketua Dewan Pembina Surya Paloh mengungkapkan akan munculnya perpecahan di internal partai. Hal ini menyangkut adanya perubahan dalam penentuan calon legislatif terpilih menggunakan sistem suara terbanyak. Hal yang sama juga diungkapkan Ketua DPP Partai Golkar bidang hukum, HAM dan Otda, Prof Muladi yang menilai pernyataan Surya Paloh terlalu jauh. Menurut dia, partai Golkar saat ini tampak kompak. "Kita kompak, tidak ada itu perpecahan," katanya. Namun Muladi juga mempersilahkan kepada siapa saja (kader) yang merasa tidak puas untuk menggugat atau berkeinginan keluar dari partai Golkar. Ia mengakui hanya ada sebagian kecil orang yang merasa tidak puas. Dalam hitungan Muladi, yang tidak puas hanya sekitar satu persen. "Orang-orang yang merasa tersingkir silahkan keluar. Seperti misalnya Fadel Muhammad, kalau tidak puas silakan gugat, silakan kalau mau keluar," katanya. Ia menjelaskan untuk kasus Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad keputusan DPP Partai Golkar sudah tepat dan tegas. Muladi menjelaskan bagaimana Fadel yang baru saja terpilih sebagai Gubernur kemudian meninggalkan jabatannya menjadi caleg. "Fadel itu baru sebentar jadi Gubernur (dua tahun) terus keluar bagaimana dengan pendukungnya. Dia baru diberi amanah, harus selesaikan amanah itu," katanya. Muladi dengan tegas membantah akan adanya perpecahan di tubuh Partai Golkar. Menurut dia, partai Golkar telah bertindak tepat dan tegas. "Ada orang kecewa itu pasti. Tapi bukan pecah. Partai ini sudah dewasa. Partai ini rasional bukan emosional," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008