Jakarta (ANTARA News) - Fraksi-fraksi di DPR menyampaikan tanggapan atas RAPBN 2009 yang telah disampaikan pemerintah pada 15 Agustus 2008, dalam rapat paripurna DPR di Jakarta, Rabu. Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, 10 fraksi DPR melalui juru bicaranya masing-masing menyampaikan pemandangan umum atas RAPBN 2009. Fraksi PDIP DPR melalui juru bicaranya Nusyirwan Soejono misalnya menyampaikan penyesalannya atas politik anggaran pemerintah dalam 5 tahun terakhir yang hanya menambah volume anggaran belanja saja. "Politik anggaran hingga tahun ke-5 hanya mengakibatkan peningkatan belanja hingga mencapai di atas Rp1.000 triliun. Ini meningkat dua kali lipat dibanding beberapa tahun lalu," kata Nusyirwan dalam rapat paripurna yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan pejabat eselon I Depkeu. FPDIP juga menyampaikan pandangannya atas sejumlah asumsi dalam RAPBN 2009 seperti pertumbuhan ekonomi 6,2 persen, inflasi 6,5 persen, suku bunga SBI 3 bulan 8,5 persen, nilai tukar rupiah Rp9.100 per dolar AS, harga minyak 100 dolar AS per barel, dan lifting minyak 950 ribu barel per hari. Menurut FPDIP, kualitas pertumbuhan ekonomi perlu dikaji lagi karena pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan menengah dan atas saja. "Mal-mal dan pasar swalayan makin menjamur, sementara pasar tradisional makin menyusut," katanya. Mengenai inflasi, FPDIP menyetujui perlunya pengendalian inflasi karena inflasi merupakan momok perekonomian. "FPDIP setuju terhadap pengendalian inflasi, namun perlu dibuktikan ada hasilnya," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008