Jakarta (ANTARA News) - Pecatur papan atas putra Indonesia, GM Susanto Megaranto kembali meraih kemenangan pada babak ketiga dan keempat di Malaysia Terbuka yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa, menyusul sukses pada pertandingan babak sebelumnya.
Pada pertandingan babak ketiga, Susanto menaklukkan Wang Li (rating 2392) dari China, dan babak keempat dia menundukkan MI Julio Catalino Sadorra (2470) dari Filipina, sehingga Susanto berhasil mengumpulkan empat angka penuh dari empat babak, demikian laporan humas PB Percasi Kristianus Liem dari Malaysia, Rabu.
Sementara pecatur putri Indonesia, MIW Irene Kharisma Sukandar yang bertukar lawan dengan Susanto, harus mengakui keunggulan Sadorra pada babak ketiga, namun secara mengejutkan bangkit dengan menaklukkan Wang Li melalui pertarungan yang ketat.
Dengan hasil itu maka Irene sudah membukukan tiga angka dari empat babak pertandingan dan membuka peluang untuk meraih norma GMW keduanya di turnamen yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Sebelumnya, pada babak satu dan dua, Susanto berturut-turut menaklukkan Ilic Ilija dari Australia dan Shen Siyuan dari China, sedangkan Irene bermain cantik untuk menundukkan pecatur Filipina, MI Richard Bitoon pada babak kedua, dan babak pertama juga menang atas pecatur senegaranya Juniel Hutapea.
Selain dua pecatur muda tersebut, pecatur Indonesia lainnya, MI Irwanto Sadikin juga tampil bagus membukukan tiga setengah angka. Pada babak ketiga Irwanto bermain remis lawan MF Lim Yee Weng (2367, Malaysia) dan pada babak keempat menang atas pecatur Jepang, Kojima Shinya (2253).
Tercatat ada empat belas pecatur Indonesia yang ambil bagian pada turnamen catur terberat di Malaysia itu, dua di antaranya main di Kelompok Challenger yang dilaksanakan pada waktu dan tempat yang sama.
Total peserta Malaysia Terbuka adalah 112 pemain, dengan sembilan pemain bergelar GM, 10 MI, 3 GMW, 5 MIW, 10 MF, 1 MFW dari 16 negara. Di Kelompok Challenger tercatat 53 peserta. Malaysia Terbuka berlangsung 18 Agustus hingga 24 Agustus 2008.
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008