Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memuji peran pemuda sebagai pelopor bangsa atas keberanian mereka untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga mewujudkan tumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
"Semuanya bergabung bersama, sepakat untuk menatap masa depan untuk menjadikan negara yang sekarang bernama NKRI ini, sebagai negara yang berdasarkan Pancasila yang kemudian juga berdasarkan UUD 1945 ini terwujud sampai sekarang," katanya dalam pidato upacara Sumpah Pemuda 2019 di Kemenko PMK, Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan pemuda memiliki peranan yang sangat besar pada saat itu.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu menyadari bahwa kehendak para pemuda untuk mendorong proklamasi kemerdekaan Indonesia juga tidak kalah penting.
Para pemuda bahkan melakukan desakan dengan "menculik" presiden Soekarno dan Mohammad Hatta agar mereka mereka mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Menko PMK menyebut hal itu sebagai contoh heroik peranan pemuda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh pejabat dan pegawai di Kemenko PMK untuk melakukan pembinaan kepemudaan sebagai sebuah tanggung jawab yang seperlunya untuk dihayati.
"Saya mohon ini bisa dihayati betul, betapa pentingnya kita harus memerangkan peran ini," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK juga menganugerahkan tanda kehormatan penghargaan satyalencana karyasatya kepada 18 pegawai di kementerian tersebut yang telah mengabdi selama 30 tahun.
Menteri juga memberikan penghargaan bagi 27 dan 67 orang yang telah mengabdi selama 20 dan 10 tahun di kementerian itu.
"Penghargaan satyalencana karyasatya ini mudah-mudahan dnegan penghargaan tersebut bisa lebih meningkatkan pengabdian untuk nusa dan bangsa," demikian Muhadjir Effendy.
Baca juga: MPR: Sumpah Pemuda momentum konsolidasikan nilai-nilai Pancasila
Baca juga: Diguyur hujan, upacara Sumpah Pemuda di perbatasan RI-Malaysia khidmat
Baca juga: DPR: Sumpah Pemuda jadi benteng ancaman global
Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019