London, (ANTARA News) - Euro "rebound" (naik kembali) dari posisi terendah selama enam bulan terhadap dolar AS pada Selasa waktu setempat, atau Rabu dinihari WIB, setelah data pasar perumahan AS yang melemah memicu kecemasan baru terhadap prospek ekonomi AS. Para dealer mengatakan berita bahwa perumahan AS turun 11 persen menjadi di posisi terendah 17 tahun pada Juli, mengguncang pasar yang sudah gelisah akibat prospek sistem perbankan yang masih "kesakitan" akibat krisis kredit perumahan. Kondisi tersebut ditambah dengan indeks harga kulakan atau pabrik yang mencapai posisi tertinggi 27 tahun sebesar 9,8 persen pada Juli, mengurangi harapan bahwa krisis perumahan yang memburuk di AS segera berakhir dan kemungkinan ekonomi AS menjadi stabil. Data harga kulakan memberikan kesan Federal Reserve AS masih akan mewaspadai inflasi, biasanya akan mendukung dolar namun sebagai penggantinya prospek ekonomi yang suram. Euro terbantu oleh masih lebih buruknya dari perkiraan survei kepercayaan investor ZEW di Jerman, yang ekonominya mengalami kontraksi 0,5 persen dalam kuartal kedua. Lembaga riset ZEW mengatakan indeks dari sentimen ekonomi berada pada 55,5 poin, naik 8,4 poin dari Juli ketika survei terpukul ke level terendah sejak diciptakan pada Desember 1991. Dalam perdagangan terakhir Eropa, euro berada pada 1,4765 dolar, bangkit dari posisi terndah enam bulan 1,4631 dolar dan jauh di atas 1,4696 dolar di New York pada akhir Senin. Terhadap mata uang Jepang, dolar merosot menjadi 109,67 yen dari 110,09 yen. "Kenaikan indeks ZEW Jerman pada Agustus menunjukkan bahwa ekspektasi para investor untuk ekonomi telah membaik, ini memberikan sedikit hiburan meski indeks masih di level rendah," kata analis Capital Economics, Jennifer McKeown. Sementara itu, merosotnya dolar terhadap yeb karena pasar mengambil petunjuk dari penurunan di Wall Street akibat laporan raksasa pembiayaan perumahan Fannie Mae dan Freddie Mac yang memerlukan penjaminan dari pemerintah. Laporan lainnya, bahwa bank investasi AS Lehman Brothers akan membukukan kerugian 1,8 miliar dolar untuk kuartal ketiga menambah kekhawatiran pasar bahwa krisis kredit masih jauh dari usai.` Para pedagang menunjukkan reaksi kecil terhadap keputusan Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan suku bunganya pada 0,50 persen karena mereka menurunkan penilaiannya atas ekonomi terbesar Asia tersebut, dan memperkirakan berlanjutnya penurunan pertumbuhan. Dalam perdagangan terakhir di London, Selasa, euro dipindahtangankan pada 1,4765 dolar terhadap 1,4696 dolar akhir Senin, pada 161,96 yen (161,83), 0,7916 pound (0,7879) dan 1,6127 franc Swiss (1,6127). Dolar berada pada 109,67 yen (110,09) dan 1,0925 franc Swiss (1,0972).Pound berada pada 1,8553 dolar (1,8650). Di London Bullion Market, harga emas tercatat 798,75 dolar per ons.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008