London (ANTARA News) - Harga minyak dunia di London jatuh mendekati 110 dolar AS pada Selasa, karena para pedagang menyatakan kelegaannya setelah Topan Tropis Fay menghindari fasilitas produksi minyak dan gas di Teluk Meksiko. Pasar juga terseret turun oleh kekhawatiran melemahnya permintaan minyak AS dapat meluas ke Eropa dan Jepang, kata para analis. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober merosot 1,06 dolar AS menjadi 110,88 dolar AS per barrel dalam perdagangan elektronik. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, turun 1,07 dolar AS menjadi 111,80 dolar AS per barrel. "Harga minyak mentah turun, memperpanjang penurunan kemarin (Senin) karena kekhawatiran serangan badai tropis di Teluk Meksiko secara bertahap memudar," kata seorang analis firma Sucden, Andrey Kryuchenkov. "Topan Tropis Fay melanda Florida Keys, menerpa maju ke daratan dengan kekuatan yang menurun tanpa menimbulkan kerusakan serius pada fasilitas produksi energi." Fay menerjang Florida dengan angin keras dan mengakibatkan turunnya hujan pada awal Selasa, namun tidak menguat menjadi topan yang berpotensi membinasakan yang menakutkan para penduduk. Pusat Topan Nasional yang berbasis di Miami, mengatakan Fay, yang diklaim telah menewaskan 50 orang di Karibia akhir pekan lalu, akan berkurang kecepatannya dan bergerak ke Utara Rabu (20/8) besok serta memasuki samudera Pasifik. Minyak mentah berjangka melemah pada Senin di tengah kemunduran kembali kekhawatiran atas badai di AS dan karena saluran pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan yang melalui daerah konflik Georgia siap dibuka kembali. Harga minyak telah turun signifikan sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barrel bulan lalu, karena pasar telah tertekan kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang akan mengurangi permintaan energi, kata para pedagang. "Pasar saham dan komoditi global masih dihantui oleh deretan data ekonomi negatif dan berlanjutnya pengetatan di pasar kredit di kedua sisi Atlantik," kata Kryuchenkov. Dia menambahkan: "Penting untuk dipantau keluarnya data ekonomi dari Eropa dan Asia bertujuan untuk menentukan kejamnya pelambatan pertumbuhan global dan apakah pertumbuhan permintaan di ekonomi yang sedang berkembang dapat mengkonpensasi melemahnya permintaan di Barat." Turki mengatakan Senin, pihaknya diperkirakan akan membuka kembali saluran pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan dalam beberapa hari ini setelah menyelesaikan perbaikan kerusakan akibat kebakaran. Saluran pipa BTC mulai digunakan pada 2006, dengan panjang 1.774-kilometer (1.109-mil) membawa minyak Azeri dari ladang-ladang di Laut Kaspia melalui Georgia ke pelabuhan Ceyhan, Mediterrania, Turki dengan kapasitas 1,2 juta barrel minyak mentah per hari. Meski baru-baru ini turun tajam, harga minyak telah naik lebih dari 10 persen pada tahun ini setelah menembus 100 dolar AS untuk pertama kalinya pada awal tahun ini, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008