Warga Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur menampung hujan yang turun, Minggu sore, untuk cadangan air akibat kekeringan yang melanda sejak sebulan terakhir.
"Ada aja warga yang nampung air pas barusan hujan," kata Ketua RT02 RW03 Bambu Apus, Adi Ismanto, di Jakarta, Minggu.
Hujan mengguyur sejumlah kawasan di Jakarta, termasuk wilayah Bambu Apus sekitar pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.
Tidak kurang dari 25 dari total 96 warga Adi Ismanto diketahui menjadi korban kekeringan yang berlangsung sejak September 2019 akibat sumur air tanah yang hanya memiliki kedalaman 12-15 meter.
Dalam dua hari terakhir total 11.000 liter kubik air bantuan diberikan melalui produsen air swasta PT Aetra dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.
Adi mengaku sangat bersyukur atas turunnya hujan kali ini dengan harapan air yang mengering di sumur warga bisa segera kembali terisi.
"Kalau malam ini saya cek masih belum, mungkin airnya belum menyerap. Saya sih bersyukur hujannya lumayan deras tadi dan lama," katanya.
Baca juga: Tiga wilayah di Jakarta diprediksi terguyur hujan pada Minggu malam
Baca juga: Sabtu malam, 2 wilayah di Jakarta diperkirakan hujan lokal
Baca juga: Hujan belum turun, Dinkes DKI beberkan cara atasi "Heat Stroke"
Baca juga: Tiga wilayah di Jakarta diprediksi terguyur hujan pada Minggu malam
Baca juga: Sabtu malam, 2 wilayah di Jakarta diperkirakan hujan lokal
Baca juga: Hujan belum turun, Dinkes DKI beberkan cara atasi "Heat Stroke"
Sejumlah warga menampung air hujan dengan barang seadanya, seperti panci, ember maupun barang serupa.
"Ini mah (air hujan) buat nyuci aja, gak bisa dipake mandi, apalagi diminum, belum berani saya. Lagian cuma dikit banget dapetnya gak sampe setengah ember," kata Nemi (42) warga setempat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019