Menurutnya tindakan tersebut mulia karena bukan hanya sekedar nominal uang, tapi ada niat baik baik untuk mencari solusi atas tekornya anggaran jaminan kesehatan.
“Gaji Menkes dan pegawai mungkin jumlahnya sedikit, tidak bisa menutupi defisit. Tapi sikap pak Menteri ingin memberi pesan bahwa beliau serius mencari jalan keluar terkait jaminan kesehatan. Ini menjadi awal yang baik untuk kita semua,” kata Rusli.
Meski tidak bisa mendampingi kunjungan Menkes di Gorontalo karena sedang berdinas di Jakarta, Rusli berharap Terawan punya solusi untuk masalah di bidang kesehatan.
Baca juga: Menkes minta jajaran kesehatan tingkatkan kerjasama tim
Baca juga: Menkes Terawan pertama kunjungan RS ke Ainun Habibie di Gorontalo
Terutama untuk kelanjutan pengembangan Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie, yang telah dirintis Pemprov Gorontalo.
“Kami gembira RS Ainun dapat perhatian terutama dalam hal ketersediaan alat kesehatan. Dan beliau sudah menyatakan itu saat ke RS Ainun tadi," katanya.
Secara personal, Rusli mengenal baik dokter Terawan yang populer dengan metode “cuci otak” itu.
Almarhum B.J Habibie mengenalkan Rusli kepada Terawan saat dokter itu masih praktik di RSPAD Jakarta.
Kunjungan Menkes ke Gorontalo untuk membuka kegiatan 1st Radiology Scientific Meeting di Hotel Horison, Kota Gorontalo.
Terawan menyempatkan diri mengunjungi dua rumah sakit yakni RS Ainun Habibie di Kabupaten Gorontalo dan RS Aloei Saboe di Kota Gorontalo.*
Baca juga: Menkes : Gorontalo tempat belajar pertama saya
Baca juga: Langkah awal Menkes Terawan tuntaskan defisit BPJS Kesehatan
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019