Jakarta (ANTARA News) - Jamaah Muslimin (Hizbullah) akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Al Aqsha sebagai upaya menggalang aksi nyata umat Islam internasional bagi pembebasan Masjid Al Aqsha Palestina dari penjajahan Zionis dari penjajahan Zionis Israel. Ketua Panitia Konferensi Sony Sugema dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa, mengatakan, Konferensi Internasional Al Aqsha tersebut akan dilaksanakan di Auditorium Adhyana, Wisma ANTARA, Jl Medan Merdeka Selatan No.17 Jakarta Pusat, pada Kamis (21/8) mendatang. Menurut Sony, konferensi tersebut merupakan kelanjutan dari Muktamar Al Quds di Istambul, Turki, tahun 2007, yang berisi tekad dan komitmen untuk terus berjuang membebaskan Masjid Al Aqsha dari penjajahan Zionis Israel serta berusaha melakukan aksi nyata mengembalikan Al Aqsha ke pangkuan umat Islam. Al Aqsha adalah lambang kemuliaan dan kehormatan Islam yang harus diperhatikan, dibela, dan dijaga oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia secara berjamaah, katanya yang menambahkan bahwa Masjid Al Aqsha merupakan kiblat pertama umat Islam. Dalam catatan sejarah, lanjut Sony, penduduk Palestina telah memberikan mandat pada Khalifah Umar bin Khattab bahwa diri mereka, harta, dan semua kepercayaan di sana untuk dipelihara oleh Islam dan Khalifah Umar mewakafkannya untuk umat Islam agar jangan sampai jatuh ke tangan di luar Islam. Demikian pula pemimpin Islan Shalahuddin Al Ayubi pernah membebaskan Masjid Al Aqsha serta kawasan Palestina dan sekitarnya. Di tangan pemimpin Islam, kawasan Al Aqsha dan sekitarnya serta dunia pada umumnya menjadi aman dan tenteram, kata Direktur Sony Sugema College (SSC) Bandung itu. Kegiatan bertema "Aksi Nyata Mengembalikan Masjid Al Aqsha ke Pangkuan Muslimin" itu menghadirkan sejumlah pembicara yakni Syaikh Ahmad Faez Abdalla Harara (Sekjen Rabithah Ulama Palestina Yaman), Prof Dr Hafidzi M Nor (Palestine Centre for Excellence Malaysia), Abdul Ghani Samsudin (Presiden Sekretariat Himpunan Ulama Asia Tenggara), Fariz Mehdawi (Dubes Palestina), Menpora Dr Adhyaksa Dault, Yakhsyallah Manshur (Mudir `Aam Ma`had Al Fatah Al Islamy, serta Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy. Peserta Konferensi terdiri dari berbagai kalangan utusan lembaga keislaman dalam dan luar negeri, pimpinan ormas, ulama, tokoh masyarakat dan akademisi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008