Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Malaysia, Rais Yatim, mengatakan dukungan mantan Presiden Abdurrahman Wahid kepada mantan Wakil PM Malaysia, Anwar Ibrahim tidak banyak mendapat dukungan di Indonesia. Pernyataan mantan presiden Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mendukung Anwar Ibrahim adalah pandangan pribadi seorang pemimpin yang tidak mendapat dukungan di negaranya sendiri, kata Menteri Luar Negeri Rais Yatim, demikian kata kantor berita Bernama. "Pandangan itu semata-mata pendapat pribadi seorang bekas presiden Indonesia yang kita di Malaysia sudah maklum tentang pendirian dan reputasi beliau," katanya, kepada pers seusai menghadiri acara "Bicara Perpaduan Melayu" anjuran UMNO Bahagian Jasin, Senin malam. Ditambahkannya, pernyataan dan sikap Gus Dur dilakukan juga oleh para pemimpin dan mantan pemimpin Amerika Serikat yang memperkuat percaturan politik Anwar dalam percaturan internasional. Gus Dur telah mengadakan jumpa pers di Kantor Pusat PKR (Partai Keadilan Rakyat, Senin, untuk memberikan dukungan kepada Anwar Ibrahim, calon anggota parlemen di distrik Permatang Pauh, Penang, dan dukungan moral atas tuduhan kasus sodomi yang kini dalam proses pengadilan. "Ini adalah dukungan pribadi, saya tidak tahu yang lainnya," jawab Gus Dur, saat ditanya apakah dukungannya mewakili rakyat Indonesia. Dalam jumpa pers itu, Gus Dur juga mengatakan dirinya tidak percaya atas tuduhan sodomi kepada pemimpin oposisi Malaysia itu. "Saya tahu Anwar sudah sejak lama. Jadi tidak mungkin dia melakukan hal itu. Ini hanya karena kepentingan politik penguasa untuk menghambat karir politiknya," tambah Gus Dur. Ia optimis Anwar akan menang dalam Pemilu kecil di Permatang Pauh dan menjadi anggota parlemen. Oleh sebab itu, Gus Dur akan datang langsung ke Permatang Pauh pada 26 Agustus 2008, dan esoknya bertemu Anwar untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai anggota parlemen. Menanggapi pertanyaan wartawan, apakah dukungannya itu tidak akan merusak hubungan baik Indonesia-Malaysia, Gus Dur mengatakan "Silahkan saja orang menafsirkan sikapnya dalam mendukung Anwar Ibrahim. Tidak ada masalah bagi saya." (*)
Copyright © ANTARA 2008