Petenis nomor 10 dunia yang sebelumnya tak pernah kalah pada set pertama sepanjang turnamen ini dan kemudian berbalik merampas set kedua itu memenangkan sembilan dari 11 gim berikutnya untuk membalikkan keadaan dan mengakhiri harapan tuan rumah dan unggul 4-1 pada set penentuan.
Di bawah dukungan penonton tuan rumah yang membahana, petenis wildcard dari China itu bangkit untuk menyamakan 4-4 dalam pertandingan yang berlangsung selama dua setengah jam itu.
Baca juga: Juara di Moscow bawa Bencic lolos ke WTA Finals
"Sejujurnya saya lebih senang manakala pendukung melawan saya dari pada mendukung saya," kata Bertens kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Saya kira itu malah memberi saya agak sedikit energi dan merasakan saya sungguh menginginkan kemenangan."
"Saya kelelahan. Saya sungguh amat lelah sebelum pertandingan itu, agak sedikit kram sana sini. Tetapi kami bersiap sebaik yang kami bisa untuk besok. Semoga saya punya dorongan lebih di final dan menumpahkan semua energi yang tersisa dari saya."
Baca juga: Menang di Linz, Coco Gauff juara WTA Tour termuda sejak 2004
Bertens menghadapi petenis Belarus Aryna Sabalenka yang juga bangkit setelah tertinggal lebih dulu untuk mengalahkan petenis Ceko Karolina Muchova 7-5 7-6(4) pada semifinal lainnya.
Unggulan keempat Sabalenka yang memenangkan tiga dari empat nomor tunggalnya di China, akan menjalani final Minggu yang merupakan final kesembilan dalam kariernya dan yang keempat dalam musim ini.
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019