Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para diplomat Indonesia agar mengedepankan rasionalitas dalam menjalankan misi diplomasi untuk menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan.
Presiden saat menghadiri Peringatan HUT ke-63 Departemen Luar Negeri di Gedung Pancasila, Jalan Pejambon, Jakarta, Selasa, mencontohkan saat timbul masalah Pulau Ambalat dengan Malaysia, cukup banyak permintaan untuk menyelesaikan masalah itu melalui pemutusan hubungan diplomatik.
"Saat itu saya bersama Panglima TNI dengan kapal perang menuju Ambalat hingga perbatasan. Waktu itu saya bilang bila bangsa ini ingin perang ya kita perang, tapi apakah itu yang terbaik? Bagaimana dengan `cost benefit` lainnya," kata Kepala Negara.
Presiden mengatakan dalam tantangan saat ini kepentingan nasional tetap harus diutamakan, meski Indonesia juga peduli atas permasalahan global.
"Dasar dari tujuan diplomasi kita adalah kedaulatan, integritas, kesejahteraan dan peran yang aktif dalam hubungan internasional," kata Presiden.
Kepentingan Indonesia pada era saat ini adalah melanjutkan reformasi dan demokrasi yang mapan, katanya.
Menurut Presiden Yudhoyono, ada tiga hal yang akan dilaksanakan oleh Indonesia dalam diplomasi, yaitu menjadi bagian dari kerjasama internasional, membangun mentalitas menghadapi globalisasi dan menciptakan situasi yang kompetitif.
Hadir pula pada peringatan itu antara lain sejumlah menteri, duta besar negara sahabat, mantan menlu, akademisi, dan undangan lain. (*)
Copyright © ANTARA 2008