Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary menyerahkan kasus teror yang terjadi di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa dini hari, kepada aparat kepolisian setempat. "Sekarang petugas kepolisian sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), hasilnya belum diketahui. KPU menyerahkan sepenuhnya masalah teror itu ke pihak kepolisian," katanya di Kantor KPU Jakarta, Selasa. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kata Hafiz Anshary, sekitar pukul 04.12 WIB ada asap yang berasal dari ban karet mobil yang sudah tercabik-cabik di dekat mobil operasional KPU. "Tapi dari keterangan saksi aparat keamanan KPU (mengenai persitiwa itu), ada dua versi, yaitu ada yang mengatakan ada semacam bom molotov telah dilempar lalu keluar asap dan ada juga yang mengatakan bahwa karet ban itu sudah diletakkan di parkiran mobil yang berada di dekat mobil operasional KPU," kata Hafiz. Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian tampak melakukan penjagaan yang lebih ketat dari biasanya di sekitar Kantor KPU. Di pintu masuk Kantor KPU, setiap orang yang akan masuk diperiksa dan diwajibkan memakai tanda pengenal. Pada Selasa (19/8), adalah hari terakhir pendaftaran calon anggota legislatif (caleg) dari 38 partai politik nasional peserta Pemilu 2009, sehingga diperkirakan kondisi Kantor KPU sepanjang Selasa ini akan ramai didatangi para pengurus parpol. Sehari sebelumnya, Senin (18/8), baru PDI Perjuangan yang telah mendaftarkan caleg-nya ke KPU, sedangkan 37 parpol lainnya kemungkinan akan mendaftarkan calegnya pada hari terakhir ini yang akan ditutup pada pukul 24.00 WIB. KPU sendiri sudah menyatakan tidak akan memperpanjang waktu pendaftaran caleg.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008