Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia di perdagangan Asia, Selasa, turun lagi akibat tertekan kekhawatiran melemahnya permintaan minyak AS akan meluas ke Eropa dan Jepang, para analis menyatakan. Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September turun 48 sen menjadi 112,39 dolar AS per barrel. Penurunan itu terjadi setelah kejatuhan lebih dari 90 sen di perdagangan New York pada Senin, ketika harga ditutup pada 112,87 dolar AS pada akhir perdagangan di lantai bursa. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober turun 58 sen menjadi 111,36 dolar AS setelah turun 61 sen pada 111,94 dolar AS per barrel, Senin di London. "Ada sebuah kekhawatiran di pasar sekarang bahwa beberapa berita dramatis di Amerika Serikat akan meluas ke Eropa dan Jepang," kata Dave Ernsberger, direktur penyedia informasi energi global untuk Asia, Platts, di Singapura. Permintaan minyak di Amerika Serikat telah mengalami penurunan terbesar sejak 1982, kata Errnsberger, seperti dilaporkan AFP. Permintaan telah menurun, sementara ekonomi AS kesulitan. Harga minyak dunia telah turun tajam dari ekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada awal Juli, namun masih jauh di atas level setahun lalu. Harga minyak menembus 100 dolar AS untuk pertama kalinya pada awal tahun ini. "Jika anda berpikir tentang itu, telah ada ruang untuk turun," kata Ernsberger. Bank sentral Jepang memulai pertemuan dua harinya, Senin, yang diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunganya guna menghadapi pelemahan ekonomi dan inflasi tertinggi dalam satu dekade terakhir. Risiko dari inflasi pertama Jepang dalam enam tahun terlihat mengkhawatirkan Bank Sentral Jepang (BoJ) setelah ekonomi terbesar Asia itu mengalami kontraksi 0,6 persen dalam kuartal kedua 2008, kata para analis. Di Eropa, data resmi menunjukkan ekonomi 15 negara zona euro mengalami kontraksi untuk pertama kalinya, yakni menyusut 0,2 persen dalam kuartal kedua. (*)
Copyright © ANTARA 2008