Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi, cenderung stabil karena pelaku pasar masih menikmati liburan panjang, sehingga aktifitas perdagangan lesu. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sedikit tergelincir menjadi Rp9.186/9.187 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.185/9.190 atau turun satu poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, pasar masih lesu karena sebagian besar pelaku masih belum kembali dari liburannya. Mereka masih segan untuk segera masuk ke pasar melakukan transaksi membeli rupiah atau dolar AS, ujarnya. Menurut dia, rupiah kemungkinan bisa bergerak naik pada sore nanti karena pidato Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono RAPBN 2009 memberikan nilai positif terhadap pasar. Dalam sambutan itu presiden optimis akan dapat menekan laju inflasi hingga mencapai 6,5 persen, katanya. Pemerintah, katanya, juga akan menerbitkan obligasi negara di luar negeri untuk membiayai RAPBN yang cukup besar itu. Karena melalui penerbitan obligasi itu negara akan memperoleh dana untuk meningkatkan pembangunan yang sedang berjalan, katanya. Rencana pemerintah, menurut dia, akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan rupiah yang saat ini cenderung melemah, setelah sempat berada di bawah angka Rp9.100 per dolar AS (Rp9.080 per dolar AS). Upaya itu juga didukung dengan akan masuknya dana pengusaha Indonesia yang parkir di luar negeri dalam jumlah yang cukup besar, ucapnya. Ia mengatakan, peluang rupiah untuk bisa menguat lagi masih ada, hanya menunggu waktu kapan rupiah akan bergerak naik lagi. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat hingga di bawah angka Rp9.100 per dolar AS sebagaimana yang pernah dicapainya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008