Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2009 harus lebih fokus membangun infrastruktur yang memberikan perbaikan iklim investasi sekaligus penanggulangan kemiskinan. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Erwin Aksa, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa melalui pembangunan berbagai infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia tersebut, maka target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan RAPBN 2009 sebesar 6,2 persen diyakini akan tercapai. "Optimisme RAPBN 2009 mesti diikuti pemanfaatan anggaran secara efisien dan efektif dengan kegiatan dan program infrastruktur yang memberikan hasil langsung terhadap kemajuan ekonomi sekaligus efek ganda bagi terciptanya kualitas kesejahteraan dan daya beli masyarakat yang lebih baik," katanya. Hipmi melihat prospek pertumbuhan ekonomi tahun depan, seperti disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui RAPBN 2009 merupakan pandangan yang optimis dan realistis. "Rakyat berharap apa yang ditetapkan pemerintah merupakan target yang realistis dan bukan suatu politik daya tarik mengingat tahun 2009 akan berlangsung pesta demokrasi berupa pemilihan calon legislatif dan presiden," kata Erwin. Menurut dia, target pertumbuhan ekonomi RAPBN 2009 sekitar 6,2 persen yang disertai tingkat inflasi 6,5 persen menjadi tantangan pemerintah, mengingat masih tingginya harga komoditas dan daya beli masyarakat yang lemah. "Pemerintah harus berkerja keras melakukan sejumlah upaya guna mencapai pertumbuhan ekonomi itu," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008