Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid menggelar jumpa pers di kantor pusat PKR (Partai Keadilan Rakyat) untuk berikan dukungan kepada Anwar Ibrahim, calon anggota parlemen di distrik Permatang Pauh, Penang, dan dukungan moral atas tuduhan kasus sodomi yang kini dalam proses pengadilan.
"Ini adalah dukungan pribadi, saya tidak tahu yang lainnya," jawab Gus Dur ketika ditanya apakah dukungannya mewakili rakyat Indonesia.
Dalam jumpa pers itu, ia didampingi oleh Wakil Presiden PKR Syed Husin Ali dan Presiden Wali Songo Ltd Ravi Dharom dan hadir juga raja blogger Malaysia, Raja Petra Kamarudin.
Gus Dur mengatakan bahwa rakyat Indonesia, sebagian besar merupakan masyarakat pendiam, seperti juga rakyat Malaysia, jadi tidak tahu atau tidak menunjukan sikapnya. "Kalo saya sudah jelas sikapnya mendukung Anwar Ibrahim karena saya sudah kenal lama dengan dia," katanya.
Dalam jumpa pers itu, Gus Dur juga tidak percaya atas tuduhan sodomi kepada pemimpin oposisi Malaysia itu.
"Saya tahu Anwar sudah sejak lama. Jadi tidak mungkin dia melakukan hal itu. Ini hanya karena kepentingan politik penguasa untuk menghambat karir politiknya," tambah dia.
Mantan ketua umum NU (Nahdatul Ulama) itu juga mengatakan perlunya pengadilan yang bebas dan adil untuk mengusut tuduhan sodomi terhadap Anwar Ibrahim.
Ia juga mengatakan optimis Anwar akan menang dalam Pemilu kecil di Permatang Pauh dan menjadi anggota parlemen. Oleh sebab itu, Gus Dur akan datang lagi, langsung ke Permatang Pauh pada 26 Agustus 2008, dan esoknya bertemu Anwar untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya sebagai anggota parlemen.
Menanggapi pertanyaan wartawan, apakah dukungannya itu tidak akan merusak hubungan baik Indonesia-Malaysia, Gus Dur mengatakan, "Silahkan saja orang menafsirkan sikapnya dalam mendukung Anwar Ibrahim. Tidak ada masalah bagi saya," tambah dia.
Mantan presiden itu juga mengakui ia datang dan temui Anwar Ibrahim di Permatang Pauh, 10 Agustus 2008, bertepatan dengan hari ulang tahun Anwar Ibrahim ke-61. Ketika menjadi presiden RI, ia juga menerima istri Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail dan anak-anaknya di Istana Presiden dan menawarkan perlindungan karena pada saat itu Anwar Ibrahim ditahan oleh PM Malaysia Mahathir.
Di akhir jumpa pers, Wakil Presiden PKR Syed Husin mengatakan agar semua ikut mendoakan Gus Dur supaya menang dalam pemilihan presiden Indonesia tahun depan. (*)
Copyright © ANTARA 2008