Sebenarnya di Indonesia banyak sekali anak bangsa yang sebenarnya jauh lebih berpotensi dari pada yang ada di luar negeri.

Jakarta (ANTARA) - Inovator muda Indonesia berhasil meraih penghargaan untuk berbagai inovasi unik, termasuk dalam kategori manajemen bencana, di ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2019.

Muda-mudi Indonesia berhasil meraih satu medali perunggu, dua medali perak untuk kategori senior dan dua inovator meraih emas untuk kategori senior dalam ajang tahunan internasional itu.

"Sampai sekarang masih tidak menyangka sih. Saya terpikirkan membuat rumah levitasi karena lihat saat (gempa) di Palu banyak yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. Maka dari itu saya ingin membuat rumah yang tahan terhadap gempa," ujar Mohammad Arga Rhazes, salah satu pemenang medali perak untuk senior, saat malam penganugerahan IEYI 2019 di Tangerang Selatan, Banten, Jumat malam.

Dia berhasil meraih penghargaan tersebut berkat inovasi di kategori manajemen bencana dengan idenya untuk inovasi yang diberi nama The MLH (Magenetic Levitated House) sebagai solusi untuk mengurangi dampak kerusakan gempa bumi.

Siswa kelas 9 SMP Taruna Bakti, Bandung, itu mengaku mendapatkan inspirasi secara tidak sengaja saat bermain dan terpikirkan bagaimana kalau ada rumah melayang. Dia sendiri masih ingin menyempurnakan inovasi tersebut karena merasa masih banyak kekurangan.

Arga mengaku sangat senang dengan adanya acara seperti IEYI 2019 yang menurutnya membantu para pelajar Indonesia memunculkan inovasinya dan berharap ke depannya pemerintah akan mendukung bertambahnya inovator muda.

"Sebenarnya di Indonesia banyak sekali anak bangsa yang sebenarnya jauh lebih berpotensi dari pada yang ada di luar negeri. Jadi dikembangkan saja dan tolong diperbanyak acara seperti ini karena sangat bermanfaat," ujarnya.

Peraih medali perak IEYI 2019 Mohammad Arga usai acara penghargaan di Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/10) (ANTARA/Prisca Triferna)

IEYI adalah ajang eksibisi ilmiah remaja internasional yang dilakukan untuk mendorong inovasi dan penemuan.

Acara itu diadakan setiap tahun dalam 15 tahun terakhir dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjadi penanggung jawab saat Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun ini.

Untuk IEYI 2019, terdapat 150 proyek penelitian dari 11 negara peserta yaitu Indonesia, Jepang, Macau, Malaysia, Philipina, Rusia, Singapura Taiwan, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam.

Rencananya kota Kazan di Rusia akan menjadi tuan rumah untuk IEYI 2020.
Baca juga: LIPI akan dorong inovator muda untuk patenkan karya
Baca juga: Indonesia tuan rumah International Exhibition for Young Inventors 2019
Baca juga: Penemu muda Indonesia raih dua emas IEYI 2014

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019