Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jayawijaya memperkirakan baru 60 persen pelajar yang kembali bersekolah di Wamena, sejak kawasan itu dilanda kerusuhan akhir September 2019.
Memang masih minim namun dengan makin kondusifnya wilayah Wamena dan sekitarnya maka jumlah pelajar yang kembali bersekolah makin banyak, harap Sekdis Pendidikan Jayawijaya Bambang Budi Handoyo kepada ANTARA, Jumat.
Dikatakan, berbagai upaya dilakukan agar para pelajar terutama yang masih berada di sekitar Wamena mau kembali bersekolah.
Bahkan para guru ikut meyakinkan orang tua agar meminta anak-anaknya kembali bersekolah tanpa diliputi rasa ketakutan mengingat saat insiden terjadi kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Selain pelajar, pihaknya juga terus berupaya meyakinkan para guru untuk kembali mengajar ke Wamena mengingat jumlah guru yang mengajar masih dibawah 50 persen.
“Sebagian besar guru masih mengungsi dan kembali ke kampung halamannya dan saat ini masih didata guna meminta mereka kembali ke Wamena,” kata Bambang yang dihubungi dari Jayapura.
Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Senin (23/9) lalu menyebabkan 33 orang meninggal dunia dan 1.000 rumah serta kendaraan dibakar dan dirusak.
Tercatat sekitar 15 ribu warga mengungsi, 11 ribuan di antaranya diangkut dengan menggunakan hercules TNI-AU.
Baca juga: Polda Papua kembali berikan pemulihan trauma murid SD Wamena
Baca juga: Danrem 172/PWY : Oknum warga menyamar jadi pelajar saat demo di Wamena
Baca juga: Tersangka kasus kerusuhan Wamena bertambah menjadi 19 orang, dua DPO
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019