Subang,(ANTARA News) - Dari sekira 300 jenis kupu-kupu yang berada di taman penangkaran kupu-kupu, di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, hingga kini baru 10 jenis kupu-kupu yang bisa dikembangbiakan. Hal tersebut, karena pihak pengelola penangkaran kupu-kupu tersebut kesulitan mencari jenis daun yang merupakan pakan ulat, sebelum berubah menjadi kupu-kupu jenis tertentu. "Kami terus melakukan pencarian jenis pakan itu, agar kupu-kupu yang kami kembangkan bisa bertambah," kata Karyana, pengelola penangkaran kupu-kupu di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kecamatan Sagalaherang, Subang, kepada ANTARA, di Subang, Senin. Ke-10 jenis kupu-kupu yang bisa dikembangkan di tempat penangkaran kupu-kupu itu ialah kupu-kupu jenis "papilio memnon", "papilio demogus", "papilio polytus", "papilio helamus", "graphium agamemnon", "graphium evemon", dan "graphium sarvidon". Selain itu, kupu-kupu jenis "euplora core", "euplora mulciber", dan "troiedes helena" juga bisa dikembangkan di penangkaran kupu-kupu tersebut. Dikatakannya, dari ke-10 jenis kupu-kupu yang sudah bisa dikembangkan itu, kupu-kupu jenis "troiedes helena" merupakan salah satu jenis kupu-kupu yang banyak diminati dan dicari para pencinta kupu-kupu. "Secara umum, ke-10 jenis kupu-kupu yang dikembangkan itu memang selalu ada yang mencari. Tapi, pemesanan kupu-kupu jenis `troiedes helena` lebih sering. Begitu juga kupu-kupu jenis `papilio memnon`, banyak dicari penghobi kupu-kupu," katanya seraya menambahkan, dirinya selalu mencari berbagai macam jenis kupu-kupu yang belum bisa dikembangkan di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, Subang. Menurut dia, selain dari Kabupaten Subang, para pemesan kupu-kupu itu juga berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta dan Bandung. Para penghobi kupu-kupu dari luar negeri seperti Belanda dan Swiss juga tidak jarang mendatangi penangkaran kupu-kupu di Desa Cicadas, untuk mencari kupu-kupu yang disenanginya. "Kupu-kupu yang bisa dikembangkan itu biasa dijual dengan harga bervariasi, antara Rp20-40 ribu per ekor. Sedangkan jenis kupu-kupu yang belum bisa dikembangkan, untuk sementara ini tidak dijual," katanya. Untuk beberapa waktu ke depan pengembangan kupu-kupu di penangkaran yang dikelolanya itu diharapan dapat bertambah, tidak hanya 10 jenis kupu-kupu itu, demikian Karyana.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008