Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr. Mursyid Bustami mengimbau masyarakat untuk mencegah penyakit stroke dengan mengendalikan faktor risiko.
"Sebenarnya penyakit ini tidak datang tiba-tiba. Mestinya ada faktor risiko. Nah faktor risiko inilah yang perlu dikendalikan," katanya dalam Talkshow Week Stroke Campaign dalam rangka menyambut Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada 29 Oktober, di RSPON Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan faktor risiko terjadinya stroke ada yang bisa dikendalikan dan ada juga yang tidak bisa dikendalikan.
Faktor risiko yang tidak bisa dikendalikan contohnya adalah usia. Semakin lanjut usia seseorang, semakin berisiko seseorang tersebut terkena stroke.
Sementara itu, faktor risiko yang dapat dikendalikan adalah penyakit hipertensi, diabetes, merokok, kolesterol tinggi, kegemukan dan kurang gerak.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, pola makan tidak baik dan pola mengelola stres yang tidak efektif juga dapat menjadi faktor risiko terjadinya penyakit stroke.
"Makin banyak faktor risiko dimiliki, makin besar kemungkinan terkena stroke," katanya.
Oleh karena itu, untuk menjaga tubuh tetap sehat, seseorang perlu terlebih dahulu mengenali faktor risiko sehingga dapat lebih lanjut melakukan upaya pengendalian terhadap faktor risiko tersebut.
"Jika seseorang mengalami hipertensi, maka harus diobati. Jangan sampai hipertensi itu diobati setelah ketahuan terkena komplikasi stroke dini atau sakit jantung," katanya.
Kemudian, jika seseorang mengalami sakit kencing manis akibat diabetes, gula darahnya harus dikendalikan dengan memeriksakan detak jantung yang dapat mengindikasikan kemungkinan terkena stroke.
Berikutnya, faktor risiko lain seperti kolesterol dan kebiasaan merokok juga harus dikendalikan dengan cara mengurangi makan makanan berlemak dan berhenti merokok.
Selain itu, seseorang juga perlu mengendalikan pola makan sehingga tidak terjadi kegemukan, selain juga perlu memperbanyak gerak sehingga risiko terkena stroke dapat dicegah.
"Dan tentunya, gaya hidup sehat juga sangat dianjurkan untuk mencegah terkena stroke," katanya.
Selain beberapa upaya pengendalian terhadap faktor risiko tersebut, seseorang juga perlu mengontrol secara teratur dengan meminum obat-obatan yang dianggap bisa menurunkan risiko terkena stroke berulang bagi seseorang yang sudah stroke sebelumnya.
Baca juga: London School-RS Otak Nasional bekerjasama cegah stroke
Baca juga: Cegah stroke dengan kontrol faktor risiko
Baca juga: Rajin makan pisang, kurangi keripik cegah stroke
Pewarta: Katriana
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019