Banda Aceh (ANTARA News) - Aparat kepolisian Nanggroe Aceh Darussalam (Polda NAD) saat ini terus mengejar pelaku penurunan delapan bendera merah putih di Bireuen.
"Kita saat ini sedang mencari pelakunya, bagaimanapun tindakan penurunan bendera itu tidak dibenarkan," kata Kapolda NAD, Irjen Pol Rismawan di sela temu ramah dengan keluarga veteran, perintis dan pejuang kemerdekaan di Banda Aceh, Minggu.
Aksi penurunan bendera merah putih oleh orang tak dikenal (OTK) terjadi menjelang peringatan HUT ke-63 kemerdekaan RI di Kabupaten Bireuen pada Jumat (15/8).
"Kita mendapatkan laporan dari Kapolres setempat delapan bendera merah putih diturunkan oleh orang tak dikenal," tambahnya.
Penurunan bendera merah putih yang dikibarkan di sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA) di kota yang dijuluki kota juang tersebut terjadi disaat masyarakat sedang merayakan nikmatnya kemerdekaan dan kedamaian di Aceh.
Sebelumnya dilaporkan sekitar 20 lembar bendera merah putih yang berkibat di Desa Ulee Glee, Kecamatan Kuta Makmur, Bireuen, NAD diturunkan orang tidak dikenal.
Insiden penurunan bendera merah putih bukan pertamakalinya terjadi di Aceh menjelang HUT Kemerdekaan RI. Pada 2007 aksi serupa terjadi di sejumlah daerah di Aceh antara lain di Muara Dua, Kota Lhokseumawe.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008