Bogor (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan merasa terhormat dan bangga pada keputusan Presiden Joko Widodo yang memilih Surya Tjandra menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN).

"Bro Surya adalah salah seorang kader terbaik PSI. Dia sosok yang cerdas dan berintegritas. Kami yakin dia akan mampu berkontribusi besar di posisi wakil menteri," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Baca juga: Sofyan Djalil soal wakilnya: "He fought from the very bottom"

Menurut Grace Natalie, Surya cukup lama aktif di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. "Surya punya sensitivitas yang tinggi dengan isu kemiskinan dan ketidakadilan. Kepeduliannya pada rakyat tak perlu diragukan lagi," katanya.

Menurut Grace, Surya adalah doktor hukum lulusan Universitas Leiden Belanda, sedangkan pendidikan masternya di bidang hukum ditempuh di Universitas Warwick Inggris.

"Mencermati riwayat pendidikan dan rekam jejaknya, Surya adalah paket komplet. Dia kaya pengalaman praktis juga bekal akademis yang memadai," kata Grace.

Baca juga: Pengamat nilai Jokowi akomodir pendukung lewat pos wakil menteri

Pada Pemilu 2019, Surya menjadi calon anggota legislatif untuk DPR RI dari PSI dari daerah pemilihan Malang Raya. Menurut Grace, Surya, menjadi salah satu caleg pilihan media massa, yang dinilai sebagai caleg yang memiliki rekam baik dalam perjuangan isu pemberdayaan perempuan, kepedulian terhadap lingkungan, perburuhan, dan toleransi.

Grace menegaskan, PSI mendukung sepenuhnya kiprah Surya di posisi baru sebagai wakil menteri. "Terima kasih Pak Jokowi atas kepercayaan kepada salah seorang kader terbaik PSI. Kami akan membantu sepenuhnya," katanya.

Surya Chandra adalah salah satu dari 12 orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, pada Jumat pagi. Surya Chandra kemudian, diumumkan sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional.

Baca juga: Presiden Jokowi lantik 12 Wamen Kabinet Indonesia Maju

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019