Jakarta (ANTARA News) - Gerhana bulan sebagian yang terjadi pada Minggu dini hari mulai sekitar pukul 02:40 WIB bersamaan dengan peringatan ulang tahun KE-63 kemerdekaan RI.Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) membenarkan terjadinya gerhana bulan sebagian itu. "Memang terjadi gerhana bulan dan Observatorium Boscha di Bandung sudah melaporkan akan terjadinya fenomena alam itu beberapa hari lalu," kata Imam petugas BMG yang dihubungi melalui telepon.Peristiwa alam ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia pada Minggu dini hari hingga menjelang matahari terbit. Gerhana bulan dapat diamati lebih dari 3 jam antara pukul 2.36 WIB-5.45 WIB dengan puncaknya pada pukul 4.10 WIB. Tahapan gerhana bulan tidak dapat disaksikan secara penuh dari kawasan Indonesia Timur karena pada tahap terakhir, matahari telah terbit. Dari lantai 20 Wisma ANTARA,Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, gerhana bulan dapat disaksikan langsung dengan mata telanjang. Wartawan ANTARA bersama karyawan lainnya menyaksikan langsung gerhana bulan yang hingga pukul 03.50 WIB terlihat 3/4 bulan tertutup (gelap). Peristiwa kali ini merupakan gerhana bulan sebagian sehingga tidak semua cahaya Bulan tertutup bayangan Bumi. Bulan yang seharusnya bersinar penuh dan bulat karena sedang dalam fase purnama saat itu menjadi gelap di bagian bawahnya. Gerhana bulan terjadi karena matahari, bumi, dan bulan sejajar pada satu garis lurus. Karena tidak benar-benar berada pada posisi yang lurus sempurna, pada 17 Agustus yang terjadi hanya gerhana sebagian. Untuk mengamatinya dapat dilakukan dengan mata telanjang dan tidak perlu pelindung mata. Namun, untuk melihat lebih dekat atau merekam peristiwa tersebut akan lebih baik menggunakan teleskop. Tidak hanya bertepatan dengan momentum peringatan Hari kemerdekaan RI, gerhana Bulan kali ini juga tepat pada malam pertengahan bulan Sya`ban, bulan ke-9 dalam penanggalan Hijriah/Arab yang biasa diperingati sebagian pemeluk Islam sebagai malam Nisyfu Sya`ban, bulan ke-9 dalam penanggalan Arab/Hijriah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008