Kotabaru (ANTARA News) - Warga masyarakat yang tinggal di kawasan Pulau Sebuku wilayah Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan punya cara sendiri dalam merayakan HUT Kemerdekaan dengan kegiatan yang terkesan jauh dari hura-hura dan menghaburkan uang.Camat Pulau Sebuku, Joko Mutiono kepada ANTARA News, Sabtu mengatakan untuk mengisi suasana HUT ke-63 Kemerdekaan RI 17 Agustus 2008 dengan menggelar pelatihan kewirausahaan."Bagaimana kita tidak merasa malu dan harus berhura-hura untuk memaknai kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dan pendahulu, dengan kondisi masyarakat yang tetap miskin," ucapnya.Lebih bijaksana dan menjadi bermakna kalau peringatan kemerdekaan RI diwujudkan dengan tekad dan semangat warga masyakat untuk bisa "memerdekakan" diri sendiri dari himpitan kemiskinan dan kebodohan. "Kita warga masyarakat Pulau Sebuku tidak ikut tradisi kemeriahan setiap memperingati HUT Kemerdekaan RI seperti banyak dilakukan daerah lain di Indonesia," ucapnya. Pelatihan kewirausahaan diharapkan dapat membeli warga masyarakat dengan berbagai pengatahuan dan pengalaman untuk bisa mandiri dan mengatasi tuntutan hidup yang menjadi penyebab kemiskinan itu sendiri. Menurut Joko, semula warga Pulau Sebuku sulit menerima pola perayaan menyambut HUT Kemerdekaan itu karena mereka tergiur kemeriahan yang ditayangkan televisi. Tapi setelah disampaikan tujuan dan maksud yang lebih mendasar, warga dapat menerima dan bahkan jauh lebih bisa memaknai hari kemerdekaan bangsanya yang diperjuangkan dengan pengorbanan nyawa dan harta oleh pendahulu. Seperti biasa dalam peringatan 17-an warga masyarakat hanya menggelar berbagai lomba, tetapi tahun ini sedikit berbeda, karena warga juga mulai diberikan pilihan selain perlombaan mereka juga diberikan pelatihan membuat industri rumah tangga dan pertanian. Dalam pelatihan, warga diberikan bekal tentang membuat krupuk ikan, amplang dan makanan ringan yang lainnya, yang menggunakan bahan baku ikan laut yang mudah diperoleh di wilayah itu. Dijelaskan, saat ini jumlah keluarga miskin di Pulau Sebuku sebanyak 295 Kepala Keluarga dari sekitar 6.000 jiwa yang tersebar di delapan desa. Agar mereka tidak terjerat dengan kondisi kemiskinan, Joko Mutiono mencoba meningkatkan pelatihan dan ketrampilan warganya melalui iven-iven tertentu di delapan desa di Pulau Sebuku. Diantara kegiatan yang telah dilaksanakan saat ini, usaha perkebunan, dan pertanian seperti perluasan kebun karet dan sahang, singkong, dan sayuran. Sedangkan untuk perikanan dan kelautan, memberikan pelatihan membuat krupuk ikan, udang, amplang serta beberapa produk makanan ringan yang terbuat dari ikan dan udang.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008