Blok tersebut sebelumnya telah mengucurkan hampir 128 juta euro kepada Kolombia untuk membantu para mantan gerilyawan kembali berintegrasi sejak akhir 2016.
Perjanjian perdamaian mengakhiri peranan FARC dalam lebih dari lima dekade konflik di Kolombia, yang merenggut 260.000 nyawa dan membuat jutaan orang lainnya mengungsi.
"Pengumuman ini merupakan sokongan serius, solid, dan dengan sumber daya, untuk menunjukkan komitmen kami terhadap pemerintah Kolombia," kata Duta Besar Uni Eropa untuk Kolombia, Patricia Llombart, kepada awak media. Ia juga menuturkan bahwa Uni Eropa mengharapkan "sebuah perdamaian yang menghasilkan pembangunan ekonomi."
Sekitar 13.000 anggota FARC, termasuk 7.000 gerilyawan, mendapatkan demobilisasi berdasarkan perjanjian tersebut. Kelompok itu kini menjadi partai politik.
Sementara itu, ratusan anggota masih berada di kamp bekas demobilisasi, tempat mereka terlibat dalam proyek bisnis yang bertujuan membantunya berbaur kembali dengan masyarakat dan menemukan cara untuk mencari nafkah.
Mayoritas mantan gerilyawan tetap berkomitmen pada proses perdamaian, terlepas dari pembunuhan puluhan mantan gerilyawan, dipersenjatainya kembali sejumlah mantan komandan dan keraguan bahwa Presiden Ivan Duque berkomitmen membantu mantan gerilyawan.
Dana segar itu akan membiayai dua proyek produksi kakao dan upaya pembuatan keju tahun depan, kata Archila. Dana yang mengalir dari Uni Eropa, Austria dan Finlandia sejauh ini telah digunakan untuk sekitar 30 proyek, katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemimpin pemberontak Kolombia diperintahkan ditangkap
Baca juga: Mantan anggota FARC Kolombia ditangkap lagi setelah sekejap dibebaskan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019