Kabul, (ANTARA News)- Pasukan Afghanistan dan koalisi pimpinan AS menewaskan lebih dari 36 gerilyawan dalam beberapa hari pertempuran di selatan negara itu pekan ini, kata militer AS, Sabtu. Aksi kekerasan meningkat di Afghanistan tahun ini dengan sekitar 2.500 orang termasuk 1.000 warga sipil tewas dalam pertempuran antara gerilyawan dan pasukan asing dan Afghanistan, kata badan-banda bantuan. Aksi kekerasan terbaru meletus, Rabu ketika para gerilyawan menyerang satu patroli gabungan tentara Afghanistan dan koalisi dengan senapan-senapan mesin dan granat berpelontar roket, kata militer AS dalam sebuah pernyataan. "ANSF (Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan) dan tentara koalisi membalas serangan itu dengan senjata-senjata ringan dan dukungan serangan udara. Beberapa kendaraan dan posisi-posisi musuh hancur," kata pernyataan itu. Tidak ada tentara dari pasukan Afghanistan dan AS atau warga sipil tewas dalam pertempuran itu, yang berlanjut sampai Sabtu, kata seorang jurubicara militer AS. Militer AS tidak merinci lebih jauh tentang lokasi pertempuran itu. Dalam insiden lainnya, para gerilyawan menyerang pasukan koalisi pimpinan AS di provinsi Kapisa di bagian timur laut ibukota Kabul, Jumat, kata militer AS. "Pasukan koalisi membalas dengan serangan udara dan senjata ringan, menewaskan para gerilyawan," katanya, tanpa menjelaskan berapa jumlah gerilyawan yang tewas dalam pertempuran itu. Seorang jurubicara Talihan, Zabiullah Mujahid, mengatakan para gerilyawan Taliban telah menguasai distrik Marja di provinsi Helmand dan distrik Nawa di provinsi Ghazni, selatan Kabul. Para pejabat distrik Afghanistan mengatakan pasukan mereka telah mengusir para gerilyawan Taliban dari distrik-distrik itu, demikian diwartakan Reuters.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008