Kapal USS Tarawa, (ANTARA News)- Pasukan dari negara-negara seluruh Amerika memulai pelatihan militer penting, Jumat waktu setempat (Sabtu waktu Indonesia) untuk mempertahankan Terusan Panama dari satu serangan kelompok teroris yang bertekad merusak ekonomi dunia. Pelatihan yang dipimpin AS itu melibatkan lebih dari 30 kapal, lusinan pesawat dan sekitar 7.000 tentara pekan depan menghadapi Brigade Syuhada Pembebasan, satu kelompok imajiner dengan akses pada senjata-senjata non konvensional dan barangkali senjata nuklir, kata para pejabat. "Misi itu adalah hanya untuk melindungi Terusan Panama dan jalur-jalur komunikasi yang berada di kawasan itu," kata Kapten Angkatan Laut Kolombia Gustavo Camacho, yang ikut serta dalam pelatihan itu. Pelatihan itu, bersandi Panamax, adalah bagian satu pelatihan tahunan di Terusan Panama, yang melayani sekitar 5 persen perdagangan dunia setiap tahun. Panamax dimulai tahun 2003 dengan Panama,AS dan Chile ikut serta tetapi sejak itu meningkat menjadi satu pelatihan militer multinasional. Duapuluh negara mengirim kontingen-kontingen militer atau sipil dalam pelatihan itu, kata Militer AS dalam sebuah pernyataan. Sebagian besar dari pasukan itu berasal dari Amerika. Di kapal USS Tarawa, sekitar 75km selatan Kota Panaman di Samudra Pasifik, Kapten Angkatan Laut AS Brian Luther adalah salah seorang dari para komandan pelatihan itu yang akan berusaha melacak dan mematikan kelompok teror itu. Luther mengatakan tujuan utama dari pelatihan itu adalah untuk menjamin pasukan dari militer berbagai negara dapat mengkoordinasikan dan melakukan pertukaran informasi intelijen, demikian diwartakan Reuters.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008