Jakarta, (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono minta guru daerah terpencil dan pendidikan luar biasa serta tenaga pendidik nonformal jangan menyerah dalam mendidik anak bangsa meskipun berada pada kondisi menyulitkan.
Saat bersilaturahmi bersama para guru daerah terpencil, guru pendidikan luar biasa, dan tenaga pendidikan nonformal di Istana Negara, Jakarta, Sabtu, ia mengatakan setiap anak bangsa memiliki hak untuk mendapat pendidikan.
Oleh karena itu para guru hendaknya tetap bersemangat dan teguh, katanya.
"Saya menyadari upaya mencerdaskan anak-anak tidak pernah cukup karena upaya mencerdaskan bangsa memang tidak pernah berhenti," ujarnya.
Ia menyadari bahwa bahwa mendidik anak normal saja tidak mudah apalagi mendidik mereka yang memiliki kebutuhan khusus dan berada di daerah terpencil.
Ia mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan, kompetensi, dan profesionalisme guru.
Ia mengaku menerima banyak pesan melalui layanan pesan singkat (SMS) pasca pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan RAPBN 2009 mengenai peningkatan anggaran pendidikan mencapai 20 persen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru.
"Sebagian besar mengatakan terima kasih dan berharap alokasi dana tersebut dapat dikelola dan diawasi penggunaannya agar tidak bocor," katanya.
Pada kesempatan ia juga mendengarkan pengalaman sejumlah guru daerah terpencil antara lain Naftari A dari Papua dan Aminah Abdurrahman dari Tidore.
Kedua guru yang mengaku harus menyusuri sungai dalam menjalankan tugas mereka.
Naftari bahkan mengatakan menaiki sampan sehari semalam dan berjalan kaki beberapa kilometer untuk mencapai sekolah.
Ia menceritakan bahwa di tempat mengajarnya kekurangan tenaga pengajar sehingga membuat dia seringkali harus mengajar siswa kelas I hingga VI.
Naftari dan Aminah pun menceritakan bahwa mereka tetap aktif dalam kegiatan sosial. Naftari aktif dalam kegiatan gereja dan Aminah aktif dalam kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan keluarga (PKK).
Secara khusus Naftari yang mengaku pernah mendapat pelatihan militer mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya sulit mendapat kenaikan pangkat.
Atas keluhan itu, Ani minta Mendiknas Bambang Sudibyo memerintahkan jajarannya mengurus hal itu.
Dalam acara itu ia juga menjelaskan Program Indonesia Pintar yang dikelola oleh SIKIB (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) melalui motor, mobil, rumah dan kapal pintar.
Pada acara itu ia secara simbolis menyerahkan hadiah untuk guru SD daerah khusus yaitu Ruslin HIB Yusuf dari SDN Tomara Kabupaten Halmahera Selatan dan Nuramnah Zega dari SDN 071124 Pulau Tello Kabupaten Nias Selatan, guru pendidikan luar biasa Suratinem dari SLB Dharma Wanita Persatuan Bengkulu serta pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan nonformal Audy OAB Wangko seorang pendongeng anak usia dini.
Nyonya Inda Suryadharma Ali selaku ketua panitia acara itu menyebutkan bahwa hadiah tersebut berupa seragam, tabungan, buku pendidikan, jam tangan, mug bergambar Presiden dan Ibu Ani, CD lagu Presiden Yudhoyono "Majulah Negeriku", satu set wireless, topi, dan buku "Harus Bisa: Seni Memimpin SBY" karya Dino Patti Djalal.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008