Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Korea Selatan belum menerima informasi atau pengumuman apapun mengenai kehadiran Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan 30 Tahun Kemitraan ASEAN-Korsel di Busan pada 25-26 November.
"Saya pikir belum ada pengumuman resmi yang menerangkan Pemimpin Korut Kim Jong-Un akan hadir pada pertemuan itu. Namun, kehadiran beliau akan memberi sinyal positif terhadap upaya membangun perdamaian di Semenanjung Korea," kata Duta Besar Korsel untuk ASEAN Lim Sung-Nam dalam sesi diskusi terbatas yang diadakan oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Korsel sepakat dengan prinsip Indo-Pasifik ASEAN
Kemungkinan hadirnya Kim Jong-Un pada KTT di Busan sempat santer diberitakan beberapa media di Korsel.
Pasalnya, Kepala Intelijen Korsel Suh Hoon pada pekan terakhir September mengatakan di hadapan anggota parlemen pada pertemuan tertutup bahwa Kim Jong-Un kemungkinan berniat hadir pada pertemuan multilateral itu.
Namun, Suh Hoon menyampaikan keputusan akhir kehadiran Kim akan bergantung pada proses negosiasi nuklir Korut dengan Amerika Serikat. Apabila ada kemajuan dalam perundingan nuklir, besar kemungkinan Kim akan menghadiri KTT di Busan.
Baca juga: Indonesia sambut baik pertemuan pemimpin dua Korea (video)
Pemerintah Korsel telah mengundang Kim Jong-Un untuk hadir sebagai peninjau dalam pertemuan tingkat tinggi antara Korea Selatan dan 10 negara anggota ASEAN.
Usulan diundangnya Kim Jong-Un pertama kali datang dari Presiden Indonesia Joko Widodo.
Dalam KTT ke-20 Korsel-ASEAN di Singapura pada November 2018, Jokowi menyampaikan undangan itu dapat mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Baca juga: AS minta ASEAN minimalkan hubungan dengan Korea Utara
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019