“Ada ruang kosong dalam organisasi permainan mereka antara lini tengah dan lini belakang dan ini yang coba kita manfaatkan,” katanya dalam sesi jumpa pers di Padang, Kamis.
Ia mengatakan lini tengah Semen Padang ada Flavio Beck Junior yang bertubuh besar dan Manda Cingi sehingga ada rongga antara lini tengah dan belakang mereka.
Selain itu dua pemain bertahan lokal tentu akan gugup menghadapi serangan dari Boaz Salossa dan pemain depan Persipura Jayapura dalam laga tadi.
Kemudian di sisi kiri pertahanan ada Leo Guntara yang kurang stabil dan tentunya kondisi ini coba diserang oleh tim Persipura Jayapura.
“Kita manfaatkan kelemahan mereka dengan skema yang sudah kita siapkan menjelang laga,” katanya.
Ia mengakui Semen Padang memiliki lini serang yang mematikan melalui Dedi Hartono dan Irsyad Maulana namun timnya berhasil menerapkan strategi yang telah diberikan.
Selain itu, Dedi Hartono yang menjadi kunci serangan mereka tidak bekerja dengan baik dan dia tidak dapat memberikan umpan kepada Karl Max dan Vanderlei dengan baik.
Ia mengatakan timnya tidak memberi ruang yang banyak kepada pemain depan Semen Padang termasuk Vanderlei yang biasanya rajin menjemput bola ke bawah tidak memiliki ruang banyak.
“Strategi kita berjalan dengan baik dan buktinya Irsyad dan Dedi ditarik keluar. Jika skema berjalan sejak babak pertama tentu kita akan lebih mudah memenangkan laga,” katanya.
Jacksen mengatakan sebagai pelatih dirinya tentu berjudi dengan strategi yang diterapkan kepada tim. Ada strategi yang berhasil dan membuat tim menang dan dirinya dipuji sebagai pelatih.
“Ada skema yang gagal dan semua pelatih berjudi dengan strategi yang mereka terapkan dalam laga. Kami berharap Semen Padang mampu keluar dari kondisi ini dan bertahan di Liga 1 musim depan,” katanya.
Baca juga: Persipura janjikan bermain terbuka hadapi Semen Padang
Baca juga: Jacksen F Tiago puji kualitas rumput Stadion Haji Salim
Baca juga: Tim tuan rumah Semen Padang dikalahkan Persipura 1-2
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019