Rembang, (ANTARA News) - Pengawas Pertandingan (PP) Anugrah Supanji mengatakan semua peristiwa yang terjadi, termasuk adanya insiden pelemparan yang dilakukan penonton tuan rumah PSIR Rembang akan dilaporkan ke Badan Liga Indonesia (BLI).
"Namun, kinerja panitia pelaksana (panpel) dan petugas keamanan di sini cukup baik. Terbukti peristiwa tersebut tidak sampai berbuntut terjadinya kericuhan," kata PP pertandingan PSIR Rembang melawan Persiku Kudus, Anugrah Supanji, pada kompetisi Sepakbola Divisi Utama PSSI 2008 Wilayah Timur di Stadion Krida, Rembang, Jawa Tengah, Jumat (15/8) di Rembang.
Isiden pelemparan dengan gelas plastik air mineral terjadi sejak babak pertama, ketika wasit hakim garis dianggap membela Persiku.
Selain itu, jalannya pertandingan sejak awal sebenarnya sudah berlangsung keras menjurus kasar.
Terbukti ketika pertandingan baru memasuki menit ke-15, wasit Puji S sudah mengeluarkan kartu kuning untuk pemain tuan rumah, Hans Beslar karena melanggar pemain gelandang Persiku, Owang Abong.
Pada menit ke-42, wasit kembali mengeluarkan kartu kuning untuk pemain tuan rumah Stenly Mamuaya. Sementara, kartu kuning juga diberikan untuk salah satu pemain Persiku, Handi Ramdhan, pada menit ke-47.
Aksi pelemparan kembali terjadi ketika pemain Persiku Kudus yang kesakitan karena dilanggar pemain lawan dianggap memperlambat pertandingan setelah tim tuan rumah PSIR Rembang tertinggal 0-1 lewat gol Agus Santiko pada menit ke-22.
Aksi kurang simpatik juga terjadi ketika pemain Persiku yang mengalami cedera di tengah jalannya pertandingan, penonton mulai melakukan pelemparan dengan botol dan gelas air mineral ke tengah lapangan, bahkan benda keras lain yang bisa membuat cedera juga dilemparkan.
Suasana pertandingan semakin memanas, ketika pertandingan babak kedua tinggal menyisakan waktu sekitar 10 menit.
Bahkan, "bench" pemain Persiku juga terkenal lemparan botol gelas minuman energi suplemen, beruntung tidak mengenai sejumlah pemain.
Secara terpisah, Pelatih Persiku, Lukas Tumbuan, menyayangkan terjadinya insiden pelemparan tersebut, bahkan sempat mengakibatkan pertandingan dihentikan beberapa menit.
"Seharusnya tidak perlu terjadi, karena kedatangan kami ke sini untuk bermain sepak bola dan membawa misi damai. Terlebih kita satu keresidenan," katanya.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008